Mempunyai anak adalah impian dari kebanyakan pasangan yang sudah menikah dan tanpanya, keluarga Sista mungkin tak akan terasa lengkap. Karenanya, banyak pasangan yang masih berstatus “pengantin baru” kemudian tak ragu untuk segera memiliki momongan. Namun, tak jarang pula ada pasangan yang justru ingin tunda kehamilan karena beragam alasan. Nah, untuk mengontrol jumlah anak yang dimiliki, banyak wanita kemudian mengonsumsi pil KB dan mengikuti program-program berencana lainnya.
Sekilas tentang Pil KB
Keluarga Berencana (KB) dengan slogan terkenalnya “Dua Anak lebih Baik”, merupakan salah satu program berbasis kontrasepsi milik pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengontrol jumlah pertumbuhan penduduk. Salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh wanita Indonesia saat ini adalah Pil KB, yang tingkat keberhasilannya untuk mencegah kehamilan dikatakan mencapai 90%. Cara kerjanya? Untuk menghalangi terjadinya kehamilan, pil ini akan mengubah siklus hormon dalam tubuh Sista. Proses penghalangan ini bertujuan untuk mencegah sel sperma masuk ke dalam saluran telur, sehingga embrio tidak terbentuk dan kehamilan dapat dicegah. Penggunaan pil ini pun cukup sederhana, cukup Sista konsumsi sebanyak satu butir setiap harinya.
Bagaimana tingkat keamanannya?
Pil KB cukup aman dikonsumsi karena memiliki efek samping yang rendah. Selain itu, dengan menggunakan alat kontrasepsi pil KB ini, maka Sista tidak harus melakukan pemeriksaan berkala layaknya alat kontrasepsi lain. Namun gawatnya, jika lupa meminum pil KB selama lebih dari dua hari, Sista harus mengulang konsumsinya dari awal. Artinya Sista tidak bisa menggunakan pil KB sebelumnya dan harus memulainya lagi dengan mengonsumsi set pil yang baru.
Sebagian wanita akan mengalami beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh pil KB, sedangkan sebagian wanita lagi tidak. Apa saja efek samping tersebut?
1. Periode menstruasi tidak teratur
Banyak kasus menstruasi tidak teratur jika menggunakan alat kontrasepsi. Tidak hanya pil KB, tetapi juga alat kontrasepsi lainnya. Jika Sista mengonsumsi pil KB selama 1 atau 3 minggu pertama dan lupa untuk mengonsumsinya, maka pendarahan ringan biasanya akan sering terjadi sehingga menstruasi tidak akan teratur.
2. Mual dan pusing
Perlu Sista ketahui bahwa sebagian besar wanita akan mengalami pusing dan mual-mual di awal penggunaan pil KB. Kedua gejala ini biasanya akan menghilang setelah 7 hari pengonsumsian. Cobalah untuk meminum pil KB setelah makan atau sebelum tidur untuk mengatasinya.
3. Berat badan
Penggunaan pil KB biasanya akan mempengaruhi berat badan. Berat badan bisa saja naik atau berkurang. Hal ini akan membuat sebagian besar wanita pengguna pil KB merasa tidak nyaman. Meskipun begitu, berat badan Sista akan kembali normal setelah beberapa bulan pemakaian pil KB.
Harus Sista ingat pula, bahwa jika berhenti mengonsumsi pil KB, kemungkinan terjadinya kehamilan akan lebih besar. Selain itu, Sista juga tidak akan mengalami menstruasi selama 3 – 4 bulan saat pemakaian dihentikan. Ingat, jika Sista tidak juga mengalami menstruasi atau kehamilan lebih dari jangka waktu tersebut, maka Sista harus menghubungi dokter.
Selain itu, ada baiknya Sista berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan alat kontrasepsi. Melalui konsultasi, dapat pula Sista pastikan alat kontrasepsi apa yang cocok dengan tubuh Sista. Jika merasa tidak aman, Sista dapat tunda kehamilan dengan sistem kalendar, atau sekadar menggunakan kondom. Pilihan selalu ada di tangan Sista. Semoga bermanfaat!