Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
Nongkrong, kebiasaan yang saat ini jadi trend kids jaman now buat ngabisin waktu luang. Bertemu sama teman, ngobrol ngalor ngidul, ngecengin cewek - cewek atau pun sekedar ngopi - ngopi syantik biasa mereka lakukan sembari nongkrong.
Mungkin itu sebagian alasan kenapa saat ini banyak sekali, kalau gak mau di bilang menjamur, gerai - gerai atau tempat yang menawarkan tempat buat mereka yang mau hang out. Dan bak jamur yang tumbuh di musim penghujan juga, kalau kita amati banyak tempat - tempat nongkrong yang tidak bisa bisa bertahan lama. Ada yang di awal - awal buka ramainya gila tapi belum sampai sebulan udah tutup aja, kira - kira kenapa ya bisa kayak gitu?
Saking banyaknya pilihan tempat.
Seperti yang sudah ane sampaikan di awal, saat ini di satu kota saja puluhan tempat kuliner baru, buka setiap harinya. Oleh karenanya tidak mudah untuk bisa survive di bisnis ini, karena konsumen bisa bebas memilih di tempat mana mereka ingin menghabiskan waktunya.
Ada yang ingin coba - coba saja.
Masih berhubungan dengan point sebelumnya, karena pengaruh banyaknya pilihan, maka konsumen akan mencoba kira - kira gimana ya kalau nongkrong di sana. Berbagai pertimbangan di antaranya makanan atau minumannya enak atau enggak, mahal atau enggak, tempatnya cozy atau enggak, de el el.
Kurang inovatif.
Di awal - awal buka, gerai kuliner biasanya rame apalagi kalau ada promonya. Seminggu masih rame, sebulan masih rame tapi lama - lama jadi sepi. Bukan karena makanannya yang enggak enak atau nggak cozy tempatnya tapi karena gerai ini kurang inovatif dalam menu atau pelayanannya. Bisa jadi menunya yang itu - itu aja, jadi butuh pembaruan.
Tempat kurang instagrammable
Kebiasaan yang gak pernah ketinggalan dan selalu di lakukan remaja jaman sekarang saat nongkrong, yaitu selfie atau gruofie bareng temen. Buat aktivitas ini tentu tempatnya harus tampak wow di kamera biar bisa dapet like yang banyak dari follower. Nah kalau tempatnya kurang kece, pasti dah mereka gak bakal balik lagi.
Wifi kurang wuzz..
Sepele sih sebenarnya, tapi sebagian dari mereka yang nongki - ningki ini hanya bertujuan buat cari wifi doang. Beli minum es teh segelas tapi nongkrongnya 2 jam buat download game. Kalau konsumennya mayoritas tipe kayak gini, wifi lemot bakal jadi alasan buat cari tempat nongki lain.
Mahal tapi enggak enak.
Kalau yang ini sih, nggak perlu di jelasin lagi. Siapa juga yang mau kalau udah bayar mahal - mahal tapi ternyata makanannya standar. Waktu liat promonya di pajang di instagram sih kelihatannya enak dan menarik kalau di makan, eh pas beneran di cobain, rasanya gak ngalor gak ngidul.
Kompetitor lebih agresif.
Masih berhubungan dengan point yang pertama, karena saking banyaknya saingan, maka untuk bisa bertahan mereka bakal bikin sesuatu yang beda misalnya saja bikin diskon, undian, ataupun pasang promo besar - besaran dengan memasang spanduk, menyebar brosur dimana - mana kayak caleg
Saat ini banyak sekali wirusahawan - wirausahawan muda yang mulai membangun bisnis mereka sendiri. Dan salah satu bisnis yang mudah di jalani yaitu bisnis kuliner. Tapi tidak jarang usaha ini berhenti di tengah jalan karena gerainya sepi pengunjung. Ane berharap semoga dengan apa yang ane tulis ini setidaknya bisa memberikan sedikit gambaran alasan kenapa saat ini banyak sekali usaha kuliner yang tidak bisa bertahan lama.
Semoga GanSis yang saat ini merintis usaha kuliner dapat tetap bertahan di tengah persaingan yang makin ketat.