Hana Annisa Bukti Kejamnya Sosial Media

Hana Anisa Apakah Korban Kejamnya Dunia Sosial Media ?
Quote:Nama Hanna Annisa ramai menjadi pusat pembicaraan di aneka solsial media. Berita mengenai video nganu seputar nya pun telah di muat banyak portal berita online. Kasus penyebaran serupa inipun bukan kali pertama terjadi di Indonesia.

Menyoal tentang video prono atau foto mesium tak hanya warga biasa yang menghiasi pemberitaan silih berganti. Deretan nama pesohor dari artis berbagai lapisan papan hingga ke pejabat publik pun pernah ter wartakan dengan pemberitaan dengan kejadian atau kasus serupa ini.

Lalu apakah para pelaku yang ada dalam video yang tersebar adalah korban keganasan informasi dan teknologi. Ataukah pelaku yang sengaja menghebohkan dunia teknologi dan informasi ? sebetulnya hanya mereka yang terlibat dalam video dan penyebarannya yang mungkin tahu jawaban sebenarnya.

Menyoal nama Hanna Annisa yang santer di sebut dan di muat berbagai media elektronik, dan mungkin juga sudah masuk televisi serta koran, pada lini masa sosial media seperti Kaskus ini pun sangat ramai di bicarakan. Situs dan app sosial media Purwa wacana ramai nian menggunjingkan nya. Ngerinya kalo ini video di tonton sama anak kita yang masih jauh di bawah umur. Di situs berita online masih dalam hal yang wajar gambar di bluur, jadi ga vulgar betul tersajikan nya.
Hana Anisa Apakah Korban Kejamnya Dunia Sosial Media ?
Namun beda pada lini masa sosmed. Fb, Twitter, sintagram, line,wa, telegram dan sebagainya mungkin konten full atau sekedar url alias link video tanpa sensor bisa saja wara Wiri. Bahkan karena gatel ya kita, turut pula membagikan nya setelah dapat videonya, bagi bagi dosa.

Namun terlepas dari itu, akan berbeda rasanya jika para pembaca sekalian punya anak perempuan usia 7 tahun misalnya. Gejet ampir tiap hari dia buka, yutup juga sering di buka, karena memang banyak juga video pelajaran sekolah SD yang bagus. Walaupun sudah ngaktifin fitur parental control, mode terbatas, serta fitur block, lainnya tetap saja kita khawatir, mengingat mereka maenan gejet udah dari balita. Untung nya, ga pas lahiran, udah megang hp.

Khawatir, dibilang terlalu parno, sepertinya iya juga sih. Namun yang perlu kita ingat tingkat kecerdasan dan kreativitas mereka ini jauh di atas kita. Kita tak bisa anggap sepele kreativitas mereka.

Bayangkan saja yang dulunya kita main mobilan bikin dari pelepah pisang, kini generasi anak jaman now main mobilan sudah pake virtual teknologi. Lengah sedikit ya loss lah. Kontrol kita lepas landas mem ba blaash.

Seperti yang di bilang pak Mentri, konten nganu susah sekali di berantas. Di tutup satu muncul seribu. Untuk itulah di perlukan kerja sama warganet semuanya untuk menandai konten yang tidak layak bagi semua usia sebagai konten sensitif atau tak pantas.
Hana Anisa Apakah Korban Kejamnya Dunia Sosial Media ?
Semakin banyak keterlibatan dan kerelaan kita untuk melakukan pemenjaraan terhadap konten nganu, maka semakin cepat pula pihak yang terkait mengambil tindakan yang di perlukan.

Sekedar saran Neh, supaya kasus serupa Hana Anisa bisa di redam atau di perkecil kuantitas nya, ya dimulai dari kita sendiri. Kalo mau nganu ga usah di rekam lah. Lagian ngerekam nya, buat apaan. Lagian dosa dan semua yang kita perbuat juga akan di perlihatkan semua nanti di hari pembalasan. Kalo ingat ini ngeri sekali sob. Serem. Ga punya muka lagi kita nanti,,, mengingat, ,,, dosa dan khilap yang kita pernah buat bejibun numpuk.

AH TS Muna Neh, padahal doyan nonton nganu 🤔, mungkin sebagian yang membaca trit ini akan ada yang berpikir demikian. Ga salah itu, ada benernya, soalnya kenal forkas ini juga dari konten begituan dulu. 2007 2008 itu masih ramai di forum dewasa sama Kaskus soal begituan kalo ngga salah. Dulu juga doyan nonton beginian. Namanya masih bujangan dulu, ya otomatis menyoal kasus sedemikian pastilah menjadi buruan.

Sekarang pun ada kalanya masih buka yang begitu. Cuma lebih hati hati aja. Mesti siapkan perangkat khusus. Jangan sampai perangkat yang sering dipakai anak kita, juga kita pake buat cari info nganu, mengingat seperti tadi sudah di bilang anak sekarang usia 7tahun itu udah banyak tahu histori browser.

Mereka sering buka jejak buat mereka lihat lagi apa yang dilihatnya kemarin atau waktu sebelumnya. Kalo lagi apes kan bahaya, abis buka info nganu, Eeh lupa menghapus jejaknya. Akibatnya bochoor sob.

Kalo terlihat sama putra putri kita hal sedemikian bingung sendiri nanti cara jelasin ke mereka itu bagai mana. Nah sebelum itu terjadi mari kita berupaya menanggulanginya. Walaupun hasrat dan gejolak jiwa buat melihat nganu terus bergelora.


Quote:Trit ini minim mulustrasi mengingat situasi dan kondisi yang kurang memungkinkan untuk itu. Trit ini menjadi koleksi trit nganu ane yang ke 5 kalo ngga salah. Atas kekurangan nya mohon di maafkan saja. Mengingat TS cuma sebatas Nubi yang baru nyoba ngopini. Sumber info di copas copis dari ragam info yang seliweran berlapis lapis. Gambar comotan dari twitter dan internet lain nya dan sudah di cut. Gambar sekedar sebagai sajen pelengkap. Bukan penawar rasa hambar maupun menjelaskan maksud tulisan dengan gambar

Update:
Quote:Hana Anisa Apakah Korban Kejamnya Dunia Sosial Media ?
Tribun Jabar melansir akun twitter tersebut, wanita yang diduga kuat Hanna Annisa ini memang sudah aktif sejak Februari 2010.

Lebih lanjut, ia mengaku merasa difitnah atas penyebaran video asusila ini sehingga membuat nama dirinya dan sang kekasih tercemar.
Berikut klarifikasi lengkap wanita yang diduga kuat Hanna Annisa:

"KLARIFIKASI !!!

Dari sekitar 2-3 bulan yang lalu, banyak orang yang tiba-tiba follow saya & DM saya, mencoba untuk mengkaitkan saya sama suatu video asusila. Saya tadinya gatau itu video apa, video siapa, tapi orang-orang langsung mengolok - olok saya secara kurang ajar seolah-olah wanita yang ada di video adalah saya dan pria nya adalah cowo saya.

Lama kelamaan follower dan DM makin meledak sampai ada yg kirim cuplikan video tersebut. Saya sudah klarifikasi personal sama semua orang yg tanya & nuduh itu saya, dan saya memang gamau ambil pusing dan ngurusin ini lebih jauh.

Tapi ternyata ini ga makin reda, malah makin meledak dan identitas saya makin disalahgunakan.

Saat ini sudah ada 2 video yg dikaitkan ke saya dan cowo saya dan berdampak parah ke nama saya, cowo saya, dan orang-orang terdekat saya.

Bahkan sampai ada belasan fake account yg mengaku-ngaku sebagai saya dan di dlm account itu mengclaim bahwa saya dan cowo saya adalah pelaku dalam video itu.

Saya sudah coba sebisa mungkin klarifikasi secara personal ke banyak orang, tapi klarifikasi saya tidak sampai ke banyak orang ini, sehingga saya merasa perlu klarifikasi di account instagram saya sendiri untuk meluruskan semuanya.

Sebelumnya, saya ingin konfirmasi bahwa ini adalah satu-satunya account saya, dengan username yang sama seperti yang disebarkan dimana-mana.
Pertama, saya

TIDAK PERNAH

membuat video semacam itu bersama siapapun, termasuk cowo saya yang sekarang.

Kedua, saya punya bekas luka operasi angkat tumor yg cukup besar di bagian dada sejak lama. Di kedua video tidak ada bekas luka di tubuh wanita tersebut.

Ketiga, banyak kemungkinan lain yang bisa menyebabkan orang langsung percaya bahwa yang di video adalah saya. Bisa karena ada orang yang memang mirip (apalagi menilai di Indonesia ada lebih dari 200juta orang), bisa karena editan, dan lain lain.


Saya yakin orang banyak langsung mengira bahwa itu saya karena mereka langsung disuguhi video beserta capture an foto, instagram, dan identitas saya sehingga mereka langsung menelan bulat-bulat informasi yang salah tsb tanpa peduli kebenarannya dan dampak dari tindakan mereka thd saya.

Saya tidak tau siapa yang memulai ini semua dan entah maksudnya apa, tetapi yang jelas semua orang telah ambil bagian dalam memfitnah dan membunuh karakter saya, sampai sejauh membuat account2 instagram palsu mengatasnamakan saya.

Saya minta tolong dengan sangat untuk jangan merugikan saya & cowo saya lebih jauh dengan mengkaitkan kita dengan video ini.

Orang-orang melakukan ini semua ke saya untuk hiburan mereka saja, dengan gampang dan tanpa pikir panjang, sementara saya & cowo saya yang tidak tau apa-apa akhirnya harus menanggung dampak yang luarbiasa terhadap ketenangan batin, nama dan reputasi saya & cowo saya.

Mereka tidak tau ataupun melihat langsung apa yang kami alami karena fitnah ini, terlebih lagi cowo saya DITUDUH sebagai penyebarnya. Tolong yang masih memiliki perasaan, hargai privasi dan ketenangan saya & cowo saya.