Sementara manusia manusia termasuk pada Nabi dan Rasul hanyalah sebagai wasilah atau penyampai jalan semata.
Dalam Al Quran Allah Swt. berfirman,
“Katakanlah, “Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepada-Nya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan dengan terang”. (Q.S. An-Nur 23:54)
Kalimat pada penggalan ayat ini menegaskan bahwa petunjuk Allah swt. akan diberikan kepada orang-orang yang berusaha taat, alias selalu berlatih melaksanakan aturan-aturan-Nya dan menjauhi apa saja yang dimurkai-Nya.
Ciri orang yang mendapatkan hidayah taufik adalah,
1. Merasa ringan dalam beramal saleh
Sementara orang yang tidak mendapatkan hidayah ini akan berlaku sebaliknya, merasa malas dalam beramal shaleh dan tidak merasa bersalah kalau berbuat maksiat.
Allah Swt berfirman, “Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya , niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman”. (Q.S. Al-An’am 6 : 125)
Sementara yang dimaksud “niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit” adalah orang yang tidak mendapat hidayah akan merasa malas dalam beramal saleh karena dadanya terasa sesak saat melaksanakan aturan-aturan-Nya.
2. Konsisten atau istiqomah

“…Barangsiapa yang berpegang teguh kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Ali Imran 3:103).
3. Bersemangat dalam mempelajari ajaran agama
Islam itu agama yang harus difahami bukan sekadar diyakini.
Rasulullah saw. bersabda:
”Apabila Allah akan memberikan kebaikan pada seseorang, Dia faqihkan orang tersebut dalam agama.”
Yang dimaksud, “Dia faqihkan orang tersebut dalam agama” adalah orang tersebut bersemangat untuk menelaah ajaran-ajaran Islam.

Orang yang bertakwa akan diajuhkan dari azab Allah swt. karena mereka selalu menyukuri segala nikmat-Nya.
Diantara ekspresi sukur adalah membelanjakan harta di jalan yang diridoi Allah.
Harta yang dikeluarkan untuk fakir, miskin, dan yatim bukan untuk mendapatkan imbalan, pujian, ataupun penghargaan.
Namun karena ingin mendapatkan keridoan-Nya.
Semoga kita diberi kekuatan untuk menjadi orang-orang yang mampu bersukur kepada-Nya. Amiin.