Pada tahun 2013, Bryan mencatat Bitcoin pertamanya dan berikut ini beberapa point yang banyak ingin diketahui oleh orang yang baru mengenal Bitcoin.
- Bitcoin adalah
kriptocurrency yaitu mata uang digital yang menggunakan kriptografi yang
terdiri dari sebuah perhitungan matematika yang rumit untuk memastikan
setiap transaksi hanya terjadi satu kali.
- Nilai Bitcoin terutama dilihat dari tiga hal:
- Adanya transparansi pada Bitcoin berarti kepercayaan tidak diperlukan untuk sistem dapat bekerja.
- Jumlah Bitcoin yang ada terbatas dan jumlah yang diketahui hanya ada 21 juta, sehingga membuatnya sangat mirip seperti komoditas.
- Adanya spekulasi bahwa bakal adanya penggunaan Bitcoin untuk keperluan transaksi di masa mendatang.
- Bitcoin disimpan di dompet digital
- Bitcoin tidak terpusat, artinya tidak seorang pun atau organisasi apapun yang memiliki ataupun mengontrol Bitcoin.
- Semua orang bisa melihat setiap transaksi yang telah dibuat pada jaringan Bitcoin.
- Bitcoin tidak didukung oleh aset berwujud ataupun didukung dan dikontrol oleh pemerintahan tertentu.
Jadi kita bisa melihat Bitcoin sebagai sebuah komoditi digital. Mirip seperti emas atau berlian yang dapat diperjual-belikan untuk sebuah nilai tertentu, seperti dolar. Namun, secara teknis mungkin kurang tepat. Tetapi kurang lebih seperti itu konsepnya untuk memberikan kemudahan dalam memahami Bitcoin.
Prinsip dibelakang Bitcoin secara alaminya adalah transaksional. Teknologi ini memungkinkan siapa saja mengirimkan Bitcoin ke siapa saja melalui internet. Tidak perlu melalui bank atau jasa layanan pengiriman uang lainnya. Bahkan kita tidak memerlukan layanan seperti PayPal VenMo atau Apple Pay Cash. Dimana kedua sistem ini tergantung pada sebuah sistem yang terpusat dan dikontrol oleh pihak ketiga, pada kasus ini PayPal dan Apple.
Pada Bitcoin yang kita perlukan ada sebuah dompet dan alamat dari penerima. Selanjutnya kita dapat mengirimkan Bitcoin ke orang lain atau sebuah perusahaan yang menerima Bitcoin.
Kerja Bitcoin
Sama ketika orang menggunakan emas dulu, Bitcoin dapat diperjual belikan atau digunakan untuk membeli sesuatu. Perbedaannya adalah emas dapat kita pegang dengan tangan, sementara Bitcoin hanya ada di dunia digital.
Mari kita lihat jenis aset digital lain, misalanya sebuah lagu dengan format MP3. Kita bisa mengirimkan lagu dengan format tersebut ke semua orang yang membaca tulisan dan semuanya akan memiliki file yang sama. Untuk sebuah lagu mungkin itu bagus, tapi tidak untuk Bitcoin. Apabila kita mengirimkan semua orang Bitcoin yang sama, tentu tidak akan nilainya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, setiap Bitcoin yang ditukarkan, maka transaksi perlu dikonfirmasikan oleh komputer lainnya. Bahkan perlu dikonfirmasikan sampai 100 kali menggunakan kelompok perangkat keras yang didedikasi sebagai sistem “penambang”. Setelah semua komputer itu setuju dengan transaksi terebut, selanjutnya transaksi tersebut dianggap telah mendapatkan konfirmasi, maka secara resmi Bitcoin telah berpindah kepemilikannya.
Komputer – komputer yang melakukan konfirmasi tersebut dimiliki orang yang berbeda. Kita pun bisa memilikinya kalau memang mau, tetapi akhir – akhir ini untuk mendapatkan keuntungan dari “menambang” agak sulit. Tidak ada pemerintahan dari mana pun yang terlibat serta tidak ada satu entitas yang mengendalikan itu semua. Semua di distribusikan melalui sebuah peer-to-peer seperti bittorrent.
Tidak seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi dengan bitcoin. Seperti telah kita ketahui saat ini semuanya tidak ada yang mengaturnya, namun beberapa negara seperti Jepang, China dan Australia telah mulai mempertimbangkan untuk mengeluarkan peraturan. Hal ini disebabkan pemerintah dari negara – negara tersebut merasa khawatir mengenai pajak dan kurangnya kontrol atas mata uang digital tersebut.