Ibnu Khaldun dalam kitabnya al-Muqoddimah mengatakan, mengajarkan Al Qur’an kepada anak merupakan salah satu bentuk syiar agama yang dilakukan oleh orang tua.
Mengajarkan Al Qur’an, menurut Farid Ma’ruf, harus dimulai sejak anak masih dalam kandungan, yakni dengan cara sang ibu membaca Al Qur’an secara rutin.
Dengan belajar Al Qur’an sejak dini, dapat membentuk aqidah yang kokoh pada diri anak.
Anak-anak biasanya akan terpengaruh dengan lingkungan tempat tinggal.
Ketika anak-anak seusianya banyak yang belajar mengaji, tidak menutup kemungkinan anak kita akan ikut mengaji.
Jika orang tua mengharapkan anaknya rajin mengaji, tentu orang tuanya juga harus memberikan contoh kepada anak.
Misalnya, setiap seusai shalat orang tua membaca Al Qur’an. Secara perlahan anak akan mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya.
Selain itu, orang tua harus menciptakan suasana yang menyenangkan agar anak tidak merasa terbebani dan bosan.
Tanamkan pada diri anak bahwa manusia adalah hamba Allah SWT yang harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
1. Ajari anak untuk fokus dan perhatian pada pendidiknya
2. Faktor makanan adalah penentu untuk terpelihara kemampuan memori itu bekerja (zat-zat adiktif yang terdapat dalam makanan, perlahan tapi pasti akan merusak daya ingat anak-anak)
3. Memberi penjelasan pada anak-anak atas nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan yang dihafalnya, maka memori akan bekerja lebih eksis
4. Menghormati waktu bermain dan waktu istirahat anak
5. Jauhkan unsur-unsur yang dapat mengancam psikologi anak-anak ; celaan dan tekanan
6. Ciptakan motivasi-motivasi agar anak cenderung menyukai aktifitas menghafal
1. Tidak mengantuk
2. Tidak letih / kelelahan
3. Tidak kekenyangan atau sebaliknya, tidak sedang kelaparan
4. Tidak dalam keadaan capek belajar
5. Tidak sedang bermain
6. Tidak dalam keadaan sakit / bad mood
Yang perlu diperhatikan tentang bakat anak dalam menghafal:
1. Kenali bakat anak-anak dan hargai minat mereka.
2. Fahami keterbatasan daya ingat anak karena tiap anak itu beda kemampuannya
3. Kenali anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar dan berinteraksi
1. Bayi ( 0-2 tahun )
a. Bacakan Al-Qur’an dari surat Al-Fatihah
b. Tiap hari 4 kali waktu ( pagi, siang, sore, malam )
c. Tiap 1 waktu satu surat diulang 3x
d. Setelah hari ke-5 ganti surat An-Nas dengan metode yang sama
e. Tiap 1 waktu surat yang lain-lain diulang 1x
2. Di atas 2 tahun
a. Metode sama dengan teknik pengajaran bayi.
Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka tambah waktu menghafalnya, misal dari 5 hari menjadi 7 hari.
b. Sering dengarkan murottal.
3. Di atas 4 tahun
a. Mulai atur konsentrasi dan waktu untuk menghafal serius
b. Ajari muroja’ah sendiri
c. Ajari mengahfal sendiri
d. Selalu dimotivasi supaya semangat selalu terjaga
e. Waktu menghafal 3-4x per hari
CARA MENJAGA HAFALAN
a. Mengulang-ulang secara teratur
b. Mendengarkan murottal
c. Mentadabburi dan menghayati makna
d. Menjauhi maksiat