Ini mungkin disebabkan gaya hidup pria lebih ekstrim dari pada wanita
Ekstrim disini bukan berupa tindakan langsung loh gan kaya loncat gedung kegedung, tapi lebih ke kebiasaannya
Kebiasaan apa yang memperpendek umur pria? langsung aja di simak bae-bae gan!
Ilustrasi | Synd Production /Shutterstock
Hidup dan mati memang rahasia Tuhan. Namun, bagaimana Anda menjalaninya adalah pilihan masing-masing, terutama yang memengaruhi kualitas kesehatan.
Menurut sejumlah penelitian, harapan hidup perempuan dan laki-laki berbeda, yakni usia perempuan cenderung lebih panjang dibandingkan laki-laki.
Bertrand Derjardins, seorang periset yang mempelajari demografi di University of Montreal, Kanada, menjelaskan bahwa perempuan menunjukan peluang hidup lebih lama ketimbang laki-laki. Kondisi ini terjadi nyaris di semua lingkungan sosial manusia selama 10 tahun terakhir di abad ke-20.
Salah satu contoh adalah hasil risetnya yang mengungkapkan bahwa rata-rata usia perempuan Amerika Serikat (AS) mencapai 80 tahun. Sementara itu, rata-rata usia laki-laki AS hanya sampai 73 tahun.
Peneliti lain, Shervin Ashari, Investigator of Psychiatry, University of Michigan, mengatakan, peluang hidup perempuan yang lebih panjang dikarenakan memiliki estrogen. Hormon ini bisa menekan Low Density Lipoprotesin Cholestrol atau LDL yang dikenal sebagai kolestrol jahat, dan bisa meningkatkan High Density Lipoprotein Cholestrol atau HDL yang diklaim sebagai kolestrol baik yang menurunkan risiko terkena serangan jantung.
Sementara itu, laki-laki memiliki testosteron yang ternyata bisa meningkatkan kadar kolestrol buruk pada darah dan menurunkan level kolestrol baik. Kondisi ini menyebabkan laki-laki rentan menderita hipertensi, masalah jantung, dan stroke.
Kemudian, jika bicara soal sakit keras, sebenarnya perempuan berpotensi mengalaminya. Namun, perempuan dan laki-laki memiliki jenis penyakit keras yang berbeda. Perempuan berisiko mengalami penyakit keras yang tidak fatal dan laki-laki mudah terkena kondisi penyakit keras yang fatal.
Dr Ciara Kelly, seorang dokter dan jurnalis, menguraikan beberapa kebiasaan dan gaya hidup yang paling merugikan untuk laki-laki karena bisa menyebabkan penyakit kronis mematikan. Berikut uraiannya:
Rokok
Penyebab utama terjadinya gangguan jantung adalah faktor genetik dan kebiasaan merokok.
Dr Kelly mengatakan, satu dari lima laki-laki di Irlandia wafat mengalami penyakit kronis karena merokok. Lalu, satu dari 10 laki-laki wafat karena efek langsung dari rokok.
Kebiasaan ini merupakan “jalan” paling singkat untuk laki-laki menderita masalah jantung, terkena serangan jantung, dan stroke.
Kebiasaan makan tinggi kolestrol
Laki-laki dinilai kurang memperhatikan konsumsi makanan. Selama mengenyangkan dan nikmat, mengapa tidak tetap melahapnya. Hal ini bisa jadi sangat berbahaya.
Ragam pola makan dan diet telah berkembang pesat dalam lingkungan sosial di dunia. Umumnya, diet yang paling cepat memperlihatkan hasil terkait berat badan adalah diet tinggi lemak jenuh dan lemak trans. Jenis makanan tersebut juga ditemukan sangat digemari laki-laki.
Dr Kelly menuliskan bahwa diet yang demikian meningkatkan risiko penyakit jantung yang rentan diderita oleh laki-laki.
Diet yang paling baik untuk laki-laki adalah pola makan seimbang yang rendah lemak, tinggi serat, buah-buahan, dan cukup protein yang berguna untuk meningkatkan kadar kolestrol baik.
Hobi mengonsumsi makanan berlemak
Indeks massa tubuh atau Body Mass Index (BMI), ukuran tubuh, dan berat badan laki-laki cenderung lebih berat dari perempuan. Hal ini karena tubuh laki-laki lebih banyak otot daripada perempuan. Namun, kebanyakan laki-laki zaman sekarang memiliki jumlah lemak lebih banyak daripada otot.
Sebanyak dua dari tiga laki-laki di Irlandia misalnya menderita obesitas dan memiliki jumlah lemak padat di area perut karena kebiasaan minum bir serta alkohol. Tingginya jumlah lemak dalam perut bisa menutupi organ-organ penting dalam tubuh sehingga mengalami gagal fungsi.
Berat badan yang proporsional, kata Dr Kelly, meliputi rendah jumlah lemak di sekitar jantung dan perut dan tekanan darah seimbang.
Malas olahraga
Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan oleh National Institute of Health, jumlah perempuan yang rajin berolahraga lebih tinggi daripada laki-laki. Alasan olahraga antara dua jender ini pun berbeda-beda sehingga mempengaruhi semangat mereka saat latihan.
Riset menjelaskan, perempuan berolahraga untuk menurunkan berat badan dan membentuk otot tubuh. Namun, laki-laki berolahraga hanya karena hobi dan mengisi waktu sengang.
Alasan berolahraga, menurut peneliti, mempengaruhi kualitas dan hasil latihan.
Dr Kelly mengatakan, laki-laki lebih suka duduk di depan televisi seharian dan mengudap makanan ringan.
Kebiasaan ini membuat berat badan melambung sehingga berpotensi mengalami gangguan jantung.
Minum alkohol
Richard W. Wilsnack dari University of North Dakota School of Medicine and Health Science, dan rekan peneliti lainnya mengungkapkan dalam hasil riset bahwa laki-laki lebih banyak mengonsumsi alkohol daripada perempuan.
Kemudian, potensi perempuan untuk kecanduan minuman beralkohol ditemukan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Pasalnya, perempuan lebih mudah berhenti dari candu secara konsisten.
Alkohol yang memiliki kandungan gula dan kalori tinggi menyebabkan Anda mudah mengalami obesitas serta kepadatan jaringan lemak dalam perut. Perlu Anda ketahui bahwa rata-rata segelas minum alkohol mengandung 200 kalori. Bisa Anda bayangkan jika meminumnya lebih dari satu gelas setiap hari.
Kebanyakan alkohol, kata Dr Kelly, meningkatkan potensi serangan jantung, diabetes, masalah saraf, dan stroke.
Menurut sejumlah penelitian, harapan hidup perempuan dan laki-laki berbeda, yakni usia perempuan cenderung lebih panjang dibandingkan laki-laki.
Bertrand Derjardins, seorang periset yang mempelajari demografi di University of Montreal, Kanada, menjelaskan bahwa perempuan menunjukan peluang hidup lebih lama ketimbang laki-laki. Kondisi ini terjadi nyaris di semua lingkungan sosial manusia selama 10 tahun terakhir di abad ke-20.
Salah satu contoh adalah hasil risetnya yang mengungkapkan bahwa rata-rata usia perempuan Amerika Serikat (AS) mencapai 80 tahun. Sementara itu, rata-rata usia laki-laki AS hanya sampai 73 tahun.
Peneliti lain, Shervin Ashari, Investigator of Psychiatry, University of Michigan, mengatakan, peluang hidup perempuan yang lebih panjang dikarenakan memiliki estrogen. Hormon ini bisa menekan Low Density Lipoprotesin Cholestrol atau LDL yang dikenal sebagai kolestrol jahat, dan bisa meningkatkan High Density Lipoprotein Cholestrol atau HDL yang diklaim sebagai kolestrol baik yang menurunkan risiko terkena serangan jantung.
Sementara itu, laki-laki memiliki testosteron yang ternyata bisa meningkatkan kadar kolestrol buruk pada darah dan menurunkan level kolestrol baik. Kondisi ini menyebabkan laki-laki rentan menderita hipertensi, masalah jantung, dan stroke.
Kemudian, jika bicara soal sakit keras, sebenarnya perempuan berpotensi mengalaminya. Namun, perempuan dan laki-laki memiliki jenis penyakit keras yang berbeda. Perempuan berisiko mengalami penyakit keras yang tidak fatal dan laki-laki mudah terkena kondisi penyakit keras yang fatal.
Dr Ciara Kelly, seorang dokter dan jurnalis, menguraikan beberapa kebiasaan dan gaya hidup yang paling merugikan untuk laki-laki karena bisa menyebabkan penyakit kronis mematikan. Berikut uraiannya:
Rokok
Penyebab utama terjadinya gangguan jantung adalah faktor genetik dan kebiasaan merokok.
Dr Kelly mengatakan, satu dari lima laki-laki di Irlandia wafat mengalami penyakit kronis karena merokok. Lalu, satu dari 10 laki-laki wafat karena efek langsung dari rokok.
Kebiasaan ini merupakan “jalan” paling singkat untuk laki-laki menderita masalah jantung, terkena serangan jantung, dan stroke.
Kebiasaan makan tinggi kolestrol
Laki-laki dinilai kurang memperhatikan konsumsi makanan. Selama mengenyangkan dan nikmat, mengapa tidak tetap melahapnya. Hal ini bisa jadi sangat berbahaya.
Ragam pola makan dan diet telah berkembang pesat dalam lingkungan sosial di dunia. Umumnya, diet yang paling cepat memperlihatkan hasil terkait berat badan adalah diet tinggi lemak jenuh dan lemak trans. Jenis makanan tersebut juga ditemukan sangat digemari laki-laki.
Dr Kelly menuliskan bahwa diet yang demikian meningkatkan risiko penyakit jantung yang rentan diderita oleh laki-laki.
Diet yang paling baik untuk laki-laki adalah pola makan seimbang yang rendah lemak, tinggi serat, buah-buahan, dan cukup protein yang berguna untuk meningkatkan kadar kolestrol baik.
Hobi mengonsumsi makanan berlemak
Indeks massa tubuh atau Body Mass Index (BMI), ukuran tubuh, dan berat badan laki-laki cenderung lebih berat dari perempuan. Hal ini karena tubuh laki-laki lebih banyak otot daripada perempuan. Namun, kebanyakan laki-laki zaman sekarang memiliki jumlah lemak lebih banyak daripada otot.
Sebanyak dua dari tiga laki-laki di Irlandia misalnya menderita obesitas dan memiliki jumlah lemak padat di area perut karena kebiasaan minum bir serta alkohol. Tingginya jumlah lemak dalam perut bisa menutupi organ-organ penting dalam tubuh sehingga mengalami gagal fungsi.
Berat badan yang proporsional, kata Dr Kelly, meliputi rendah jumlah lemak di sekitar jantung dan perut dan tekanan darah seimbang.
Malas olahraga
Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan oleh National Institute of Health, jumlah perempuan yang rajin berolahraga lebih tinggi daripada laki-laki. Alasan olahraga antara dua jender ini pun berbeda-beda sehingga mempengaruhi semangat mereka saat latihan.
Riset menjelaskan, perempuan berolahraga untuk menurunkan berat badan dan membentuk otot tubuh. Namun, laki-laki berolahraga hanya karena hobi dan mengisi waktu sengang.
Alasan berolahraga, menurut peneliti, mempengaruhi kualitas dan hasil latihan.
Dr Kelly mengatakan, laki-laki lebih suka duduk di depan televisi seharian dan mengudap makanan ringan.
Kebiasaan ini membuat berat badan melambung sehingga berpotensi mengalami gangguan jantung.
Minum alkohol
Richard W. Wilsnack dari University of North Dakota School of Medicine and Health Science, dan rekan peneliti lainnya mengungkapkan dalam hasil riset bahwa laki-laki lebih banyak mengonsumsi alkohol daripada perempuan.
Kemudian, potensi perempuan untuk kecanduan minuman beralkohol ditemukan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Pasalnya, perempuan lebih mudah berhenti dari candu secara konsisten.
Alkohol yang memiliki kandungan gula dan kalori tinggi menyebabkan Anda mudah mengalami obesitas serta kepadatan jaringan lemak dalam perut. Perlu Anda ketahui bahwa rata-rata segelas minum alkohol mengandung 200 kalori. Bisa Anda bayangkan jika meminumnya lebih dari satu gelas setiap hari.
Kebanyakan alkohol, kata Dr Kelly, meningkatkan potensi serangan jantung, diabetes, masalah saraf, dan stroke.