Kejadian ini sempat heboh, saat warga ketakutan dengan apa yang mereka lihat.
Dilansir Islamidia, peristiwa mengerikan itu terjadi di Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara.
Gadis belia itu menjelma jadi ular berkepala anjing.
Namun anehnya, banyak warga setempat termasuk juga piranti desa, kompak tutup mulut masalah jati diri gadis dan ibu malang itu.
Diceritakan seorang alim ulama setempat yang menanyakan kepada ibu gadis tersebut.
Menurutnya, gadis itu masih duduk di bangku kelas 2 SMP itu, dalam kesehariannya seperti gadis pada umumnya.
Kadang mencuci pakaian tetangga, kadang ikut kerja upahan dengan tetangga lain.
Hingga suatu saat, gadis itu sangat ingin memiliki motor seperti teman sebayanya.
Namun sayang ibunya yang tak memiliki uang tak bisa memenuhi permintaan anaknya.
Alim ulama bernama UT itu menceritakan.
“Suatu hari, gadis belia itu merengek minta dibelikan sepeda motor. Tapi ibunya tak punya uang. Karena terus ditolak hingga akhirnya gadis itu marah. Saat itulah ibunya mengaku jika ketika dia sedang salat anak gadisnya teriak-teriak dan menendang kepalanya yang sedang sujud," ucap UT
Ibunya masih melanjutkan salat saat itu.
Usai salat ibunya menangis dan berdoa agar anaknya diberikan hukuman atas apa yang ia lakukan.
Tak terduga kejadian mengerikan terjadi.
Anaknya mendadak terduduk dan terlihat sangat kesakitan.
Sampai akhirnya tubuhnya meringkuk seperti anjing yang kurus.
Ibunya yang sangat sayang pada anaknya, ketakutan dan berteriak meminta tolong.
Banyak tetangga datang saat itu.
Namun sayang, apa yang ia minta tak kunjung kembali.
Namun bila kutukan untuk anak durhaka yang hebohkan Labuhan Batu ini, akibat Allah segera yang berseru. Kun fayakun.
Dalam foto yang beredar tampak jelas ada anjing dengan posisi meliuk.
Anehnya, ular berkepala anjing itu mempunyai 2 tangan mirip biawak, juga mempunyai rambut putih panjang.
Tayangan dalam rekaman, sembari berputar keliling, ular berkepala anjing itu terdengar keluarkan jeritan dan isak tangis sambil berurai air mata.
Banyak warga yang melihat terasa prihatin sekalian ngeri memandangnya. (*)