SRIPOKU.COM - Tidak ada yang mustahil di dunia ini.
Jika Allah terlah berkehendak, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Karena apapun yang terjadi, selalu menyimpan mutiara hikmah untuk umat manusia.
Seperti kejadian bagaimana wanita bisa melahirkan di dalam kubur.
Terdengar aneh bahkan mustahil, jika kita membaca judul di atas.
Namun itulah fakta sejarahnya yang mungkin baru kita ketahui.
Dilansir dari akun youtube Lentera Islam, Ustadz DR Khalid Basalamah, MA menceritakan sebuah kisah nyata di zaman Khalifah Umar Umar bin Khattab, dimana ada seorang wanita yang melahirkan di dalam kubur.
Begini kisahnya
Khalifa Umar Bin Khatamb dikenal dengan kebiasaany yang suka duduk di masjid diantara dua waktu salat.
Mulai dari Zuhur ke Ashar, maupun Ashar ke Magrib.
Sehingga, ada satu waktu saat Umar duduk dari Zuhur ke Ashard di Masjid.
Masuklah dua orang laki-laki kedalam masjid.
Namun menariknya, dua orang tersebut begitu mirip, baik rupanya, tubuhnya dan gaya berjalannya.
Melihat hal itu, Umar lantas mengucap Subhanallah, dan mengaku belum pernah melihat dua orang yang kembar dengan begitu unik dan sangat identik.
Ia mengatakan kepada sahabatnya ingin berbicara dengan dua orang tersebut.
Akhirnya dipanggilah dua orang tersebut.
Sesampainya di depan Umar, lagi-lagi ia mengucapkan Masyaallah.
Umar : Demi Allah saya tidak pernah melihat orang kembar begitu mirip seperti kalian. Apakah itu adik mu?
Fulan : Bukan Amirul Mukminin, dia adalah anakku
Mendengar itu, Umar lagi-lagi dibuat takjub.
Umar : Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah mencipatkan kalian berdua. Apalagi dia adalah anak mu.
Fulan : Ya Amirul Mukminin, jika engkau mengetahui bagaimana anak ini lahir akan bertambah kekaguman mu kepada Allah.
Umar : Benarkah.
Lantas Umar langsung memanggil semua jemaah untuk masuk ke Masjid dan mendengarkan kisah bagaimana anak tersebut dilahirkan.
Fulan : Baiklah Amirul Mukminin. Saat itu, aku adalah pengantin baru. Tapi ada panggilan jihad dan aku memenuhi panggilan itu yang ternyata sebelum aku pergi, aku mengetahui jika istri ku sedang hamil. Karena itu, sebelum aku pergi aku usap perut istriku seraya berdoa, Ya Allah aku titipkan anak ku ini ke penjagaan Mu.
Setelah itu, aku berangkat berjihat. Hingga akhirnya, saat 9 bulan ternyata istriku meninggal dan dikuburkan di penguburan namanya Baki.
Aku yang bersedih akhirnya memutuskan untuk kembali berjihad. Tapi sebelum itu, aku meminta diantar sahabatku untuk ke kuburan istriku.