Ngomongin
Jepang emang gak ada habisnya Gan. Apalagi ngomongin berbagai
terobosan-terobosan uniknya seperti terobosan baru melayat "drive-thru"
ini nih.
Sebuah layanan rumah duka di Prefektur Nagano, Jepang sana menawarkan konsep baru yakni metode melayat "drive-thru". Mereka mengklaim bahwa layanan melayat drive thru ini adalah yang pertama di Jepang Gan.
Seperti drive thru yang biasa kita jumpai di restoran cepat saji, metode melayat yang satu ini membuat para pelayat gak perlu lagi keluar dari mobil untuk memberikan penghormatan terakhir kepada kerabat mereka yang telah meninggal Gan.
Dengan metode melayat drive-thru ini, para pelayat terutama pelayat manula yang datang ke rumah duka dapat menuliskan nama mereka di seubah piranti digital berbentuk tablet layar sentuh dan menyerahkan uang duka cita mereka. Mereka juga bisa mengajukan pemberian dupa tradisional sebagai bentuk penghormatan, yang semuanya bisa dilakukan hanya dengan menurunkan kaca jendela mobil. Semua proses yang dilakukan di layar sentuh ini yang kemudian diteruskan kepada pembawa acara di rumah duka untuk disaksikan bersama.
Masao Ogiwara, presiden dari perusahaan yang menggagas ide ini mengatakan bahwa layanan melayat drive-thru ini ditujukan terutama untuk orang yang memiliki mobilitas terbatas karena usia yang sudah tua ataupun cacat fisik.
Menurutnya orang yang sudah tua kerap ragu menghadiri pemakaman karena harus meminta bantuan orang untuk keluar dari mobil. Itu sebabnya perusahaannya ingin agar sebanyak mungkin orang tetap bisa datang untuk mengucapkan salam perpisahan terakhir pada kerabat mereka yang sudah meninggal.
Selain itu layanan ini bisa mempercepat layanan pemakaman. Jika biasanya dibutuhkan setidaknya 15 menit untuk seseorang yang duduk di kursi roda untuk menyajikan dupa di altar saat upacara pemakaman tradisional di Jepang, dengan layanan ini waktu tersebut akan terpangkas hingga menjadi beberapa menit saja.
Pemakaman memang menjadi bisnis yang cukup menjanjikan di Jepang Gan. Terutama bila melihat semakin banyaknya populasi warga tua di Jepang dan semakin tingginya angka kematian yang mengikutinya seperti sekarang.
Metode melayat drive-thru ini merupakan salah satu inovasi di bidang bisnis pemakaman itu Gan. Sebelumnya adalagi inovasi lain yang cukup memicu kontroversi yakni inovasi rent-a-bhikku di mana hanya dengan satu kali klik, sebuah keluarga yang tengah berkabung bisa "memesan" seorang bhikku untuk datang dan melakukan upacara pemakaman. Sementara inovasi perusahaan lain ada pula yang mengganti seorang biksu dengan robot untuk memimpin sebuah pemakaman. Itu cuma sebagian contoh inovasi dari perusahaan-perusahaan Jepang di bidang pemakaman Gan.
Sebuah layanan rumah duka di Prefektur Nagano, Jepang sana menawarkan konsep baru yakni metode melayat "drive-thru". Mereka mengklaim bahwa layanan melayat drive thru ini adalah yang pertama di Jepang Gan.
Seperti drive thru yang biasa kita jumpai di restoran cepat saji, metode melayat yang satu ini membuat para pelayat gak perlu lagi keluar dari mobil untuk memberikan penghormatan terakhir kepada kerabat mereka yang telah meninggal Gan.
Dengan metode melayat drive-thru ini, para pelayat terutama pelayat manula yang datang ke rumah duka dapat menuliskan nama mereka di seubah piranti digital berbentuk tablet layar sentuh dan menyerahkan uang duka cita mereka. Mereka juga bisa mengajukan pemberian dupa tradisional sebagai bentuk penghormatan, yang semuanya bisa dilakukan hanya dengan menurunkan kaca jendela mobil. Semua proses yang dilakukan di layar sentuh ini yang kemudian diteruskan kepada pembawa acara di rumah duka untuk disaksikan bersama.
Masao Ogiwara, presiden dari perusahaan yang menggagas ide ini mengatakan bahwa layanan melayat drive-thru ini ditujukan terutama untuk orang yang memiliki mobilitas terbatas karena usia yang sudah tua ataupun cacat fisik.
Menurutnya orang yang sudah tua kerap ragu menghadiri pemakaman karena harus meminta bantuan orang untuk keluar dari mobil. Itu sebabnya perusahaannya ingin agar sebanyak mungkin orang tetap bisa datang untuk mengucapkan salam perpisahan terakhir pada kerabat mereka yang sudah meninggal.
Selain itu layanan ini bisa mempercepat layanan pemakaman. Jika biasanya dibutuhkan setidaknya 15 menit untuk seseorang yang duduk di kursi roda untuk menyajikan dupa di altar saat upacara pemakaman tradisional di Jepang, dengan layanan ini waktu tersebut akan terpangkas hingga menjadi beberapa menit saja.
Pemakaman memang menjadi bisnis yang cukup menjanjikan di Jepang Gan. Terutama bila melihat semakin banyaknya populasi warga tua di Jepang dan semakin tingginya angka kematian yang mengikutinya seperti sekarang.
Metode melayat drive-thru ini merupakan salah satu inovasi di bidang bisnis pemakaman itu Gan. Sebelumnya adalagi inovasi lain yang cukup memicu kontroversi yakni inovasi rent-a-bhikku di mana hanya dengan satu kali klik, sebuah keluarga yang tengah berkabung bisa "memesan" seorang bhikku untuk datang dan melakukan upacara pemakaman. Sementara inovasi perusahaan lain ada pula yang mengganti seorang biksu dengan robot untuk memimpin sebuah pemakaman. Itu cuma sebagian contoh inovasi dari perusahaan-perusahaan Jepang di bidang pemakaman Gan.