Quote:TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina bersiap untuk melakukan ekspansi ke Planet Mars dengan menggelar proyek ambisius “Desa Mars” di dataran Provinsi Qinghai. Proyek besar ini akan menghabiskan biaya sekitar $61 juta atau sekitar Rp815 miliar.
Menurut cetak biru yang dilansir pada akhir pekan lalu, Desa Mars ini akan dibangun di ujung barat laut dataran itu.
Harian resmi Xinhua, Rabu, 6 September 2017, mengatakan para ilmuwan dan pejabat pemerintah telah bertemu terkait pelaksanaan pembangunan desa ini.
Direktur Eksplorasi Bulan dan Luar Angkasa, Liu Xiaoqun, mengatakan proyek ini bersifat eksplorasi ilmiah dan pariwisata. Liu mengungkapkan ini pada acara Akademi Sains Cina baru-baru ini. Liu belum mengungkapkan kapan Desa Mars ini akan mulai beroperasi.
“Saya berharap ini akan menjadi pusat penelitian ilmiah dan edukasi bagi publik,” kata Liu seperti dikutip South China Morning Post, Rabu, 6 September 2017.
Pusat penelitian Mars ini akan memiliki luas sekitar 95 ribu kilometer persegi di daerah kering bernama cekungan Qaidam di dataran itu. Menurut penjelasan pejabat terkait, dataran ini memiliki kontur tanah berbatu dan mirip dengan kondisi geografi di Planet Mars.
Kawasan ini akan didesain menjadi pusat turis bertema Mars dan terbuka untuk publik. Para peneliti akan menampilkan sejumlah simulasi eksplorasi ilmiah kepada para pengunjung, termasuk menampilkan kondisi tempat tinggal ala Mars. Ini akan memberikan sensasi tersendiri bagi para turis mengenai seperti apa rasanya tinggal di lingkungan Mars.
Proyek besar ambisius ini telah berjalan sejak Nopember tahun lalu dengan ditandai penandatanganan kerja sama pemerintah daerah Haixi dengan Chinese Academy of Sciences untuk menggunakan lahan di sana.
Pembangunan pusat simulasi Mars sangat penting secara ilmiah dan ekologi,” kata Zhang Biao, wakil walikota Delingha. Dia berharap pusat simulasi Mars ini bakal mendongkrak perekonomian di wilayah ini.
Meskipun terkenal kayak dengan berbagai sumber daya alam, Provinsi Qinghai ini relatif kurang berkembang dibandingkan daerah pantai Cina. Data statistic menunjukkan, provinsi ini memiliki tingkat Produk Domestik Bruto terendah kedua di Cina.
Pembangunan pusat simulasi Mars ini merupakan kelanjutan dari rencana pemerintah Cina untuk mengirim misi pesawat luar angkasa tak berawak ke Mars pada 2020. Sejumlah negara telah mendirikan pusat simulasi Mars untuk mendukung upaya mereka mengirimkan tim eksplorasi ke Planet Merah itu.
Pada 2015, Nasa mengirim enam peneliti untuk tinggal di habitat ala Mars di kepulauan Hawaii selama setahun. Sementara itu, sekelompok relawan termasuk seorang warga negara Cina telah tinggal di sebuah pesawat luar angkasa di Moskow selama 520 hari pada 2010 – 2011. Ini merupakan durasi yang dibutuhkan untuk mencapai Mars dan kembali ke bumi.