SRIPOKU.COM - Setiap umat manusia mempunyai pendamping dari golongan jin yang senantiasa bersamanya.
Meskipun terdapat jin yang masuk dalam golongan muslim, tapi pendamping manusia ini adalah jin kafir yang senantiasa menggoda dan membisikkan kemaksiatan dan keburukan pada kita.
Seperti yang kita tahu bahwa jin kafir termasuk dalam golongan iblis yang dilaknat oleh Allah SWT.
Selain itu ada juga pendamping dari golongan Malaikat yang selalu membisikkan kebenaran.
Kedua pendamping ini dikenal dengan nama Malaikat Qarin dan Jin Qorin.
Keberadaan Malaikat Qarin Dan Jin Qarin ini disebutkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam seperti
Dalam hadits riwayat imam Ahmad di sebutkan :
عَنْ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنَ الْجِنِّ، وَقَرِينُهُ مِنَ الْمَلَائِكَةِ "... (اخرجه أحمد وصححه الألباني)
Dari Abdullah Mas'ud Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya: "Setiap kalian (manusia) ada Qarin (pendamping) dari bangsa jin, dan juga Qarin dari bangsa Malaikat…" (Shahih HR Ahmad, dishahihkan al-albani (Shahihul jami': 10739)).
DR.Umar Sulaiman al-Asyqar berkata, “Yang dimaksud dengan qarin malaikat pada hadist ini bukanlah malaikat yang bertugas menjaga dan mencatat amal manusia. Allah menugasi qarin malaikat ini untuk mengarahkan kita kepada petunjuk kebaikan.
Qarin manusia yang dari malaikat memotifasi dan mengarahkan kepada kebaikan, sedangkan qarin jin memprovokasi dan menggiring nya kepada keburukan. (Kitab Alamu Malaikatil Abrar: 48)
Bisikan Malaikat Qarin dan Jin Qarin Saat Manusia Terjaga
Malaikat Qarin yang selalu menyertai manusia mengemban tugas khusus dari Allah, begitu pula jin qarin yang selalu berusaha menyertai manusia untuk mengajak kesesatan. sebagaimana ditegaskan Rasulullah dalam riwayat lain,
Dari Abdullah Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
إِنَّ لِلشَّيْطَانِ لَمَّةً بِابْنِ آدَمَ وَلِلْمَلَكِ لَمَّةً فَأَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ فَإِيعَادٌ بِالشَّرِّ وَتَكْذِيبٌ بِالحَقِّ، وَأَمَّا لَمَّةُ الْمَلَكِ فَإِيعَادٌ بِالخَيْرِ وَتَصْدِيقٌ بِالحَقِّ،
yang artinya: "Sesungguhnya setan membisk-bisikkan kepada anak Adam, begitu pula malaikat.
Adapun bisikan setan adalah mangajak keburukan dan mendustakan kebenaran.. Adapun bisikan malaikat adalah mengajak kebaikan dan membenarkan yang haq".
(Shahih lighairihi, HR Tirmidzi, di shahihkan al-albani di kitab "Shahih mawaridudz Dzom'an (38)) dan di kitab "Hidayatur Ruwah" (70)).
--------------------
Qarin malaikat dan qarin jin senantiasa berkompetisi untuk mempengaruhi anak manusia. Keduanya, satu dengan lainnya tidak mau ketinggalan atau kedahuluan. Keduanya akan hadir saat manusia hendak melakukan apa saja.
Qarin malaikat menginginkan manusia melakukan aktifitas kesehariannya dengan kebaikan, sedangkan qarin setan menginginkan aktifitas kesehariannya dengan keburukan.
Bisikan Qarin Sa’at Manusia akan Tidur
Saat manusia akan beranjak tidur malam, maka akan ada dua jenis makhluk yang berkompetisi untuk membisik-bisikkan hati manusia.
Rasulullah bersabda menjelaskan kompetisi itu dalam hadist yang berasal dari Jabir bin Abdullah,
إذا أوى الرجل إلى فراشه ابتدره ملك وشيطان، فقال الملك: اختم بخير، وقال الشيطان: اختم بشر، فأيهما قضى الله -عز وجل- فإن ذكر الله طرد الملك الشيطان، فإذا أصبح ابتدره ملك وشيطان، فقال الملك: افتح بخير، وقال الشيطان: افتح بشر، فإن ذكر الله طرد الملك الشيطان، وظل الملك يكلؤه
“Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), malaikat dan setan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan, “Akhiri dengan kebaikan” (dengan berdzikit dan do’a sebelum tidur),
sedangkan setan membisikan, “Akhiri dengan keburukan (tanpa berdzikir dan do’a sebelum tidur)”. Apabila ia menyebut nama Allah sampai tertidur, maka malaikat mengusir setan. Dan setan akan bermalam seraya menyesali kekalahannya.“ (Shahih, HR. Ibnu Hibban, Hakim, Thabrani, dan dishahihkan oleh imam Al-Hakim, adz-Dzahabi, Alhaitsami, dll).
Fenomena kompetisi itu akan terulang lagi saat manusia akan melakukan tidur malam. Maka dari itu jangan lupa untuk selalu berdo’a di saat hendak tidur dan juga saat terbangun dari tidur.
Jika anda keluar dari rumah untuk keperluan yang baik (yaitu keperluan yang di cintai oleh Allah - seperti mau pergi ke Masjid, mau cari rizki yang halal, dan keperluan-keperluan yang baik lainnya) Maka anda akan dikawal oleh pasukan dari Malaikat -ketika anda keluar rumah-.
Namun, jika anda keluar dari rumah untuk keperluan yang buruk (Yaitu keperluan yang di murkai Allah - seperti kepingin membunuh orang, kepingin mencuri, kepingin berzina, dan keperluan yang buruk lainnya) Maka anda akan di kawal oleh pasukan dari setan.
Hal ini sesuai yang di sabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi Wasallam:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " مَا مِنْ خَارِجٍ يَخْرُجُ - يَعْنِي مِنْ بَيْتِهِ - إِلَّا بِبَابِهِ رَايَتَانِ: رَايَةٌ بِيَدِ مَلَكٍ، وَرَايَةٌ بِيَدِ شَيْطَانٍ، فَإِنْ خَرَجَ لِمَا يُحِبُّ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ، اتَّبَعَهُ الْمَلَكُ بِرَايَتِهِ، فَلَمْ يَزَلْ تَحْتَ رَايَةِ الْمَلَكِ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى بَيْتِهِ، وَإِنْ خَرَجَ لِمَا يُسْخِطُ اللهَ، اتَّبَعَهُ الشَّيْطَانُ بِرَايَتِهِ، فَلَمْ يَزَلْ تَحْتَ رَايَةِ الشَّيْطَانِ، حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى بَيْتِهِ "
Artinya:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya:
"Tidaklah seseorang keluar dari rumahnya, melainkan di (sekitar) pintunya ada dua bendera, satu bendera di pegang oleh malaikat, dan satu bendera lagi di pegang oleh setan, dan jika orang tersebut keluar dari rumahnya untuk hal hal yang dicintai oleh Allah, maka ia akan didampingi (di kawal) oleh malaikat dengan membawa benderanya, dan malaikat tersebut akan senantiasa mengikutinya hingga orang tersebut pulang ke rumah. Dan jika orang tersebut keluar dari rumahnya untuk hal-hal yang di murkai oleh Allah, maka ia akan dikawal oleh setan dangan membawa benderanya, dan setan tersebut akan senantiasa mengikutinya kemana saja hingga orang tersebut pulang ke rumahnya."
(HR Ahmad dalam Musnadnya (8269), di shahihkan oleh Ahmad Syakir dalam tahqiq Musnad Ahmad, dan di hasankan oleh Syeikh Syu'aib Al-Arna'ut dalam Tahqiq Musnad Ahmad juga). (Tarso/SRIPOKU.COM/Berbagai sumber)
Dua Jenis Qarin Saat Manusia Keluar Rumah