Gula rafinasi (bahasa Inggris: refined sugar) atau gula kristal putih adalah gula mentah yang telah mengalami proses pemurnian untuk menghilangkan molase sehingga gula rafinasi berwarna lebih putih dibandingkan gula mentah yang lebih berwarna kecokelatan.
Gula rafinasi adalah gula yang memiliki warna lebih putih dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi. Sejumlah besar makanan yang Anda makan sebenarnya mengandung gula yang memiliki tingkat kemurnian tinggi ini. Gula jenis ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti lemak dan kolesterol.
Gula mentah atau gula kristal mentah adalah sukrosa yang dibuat dari tebu atau bit melalui proses defikasi yang tidak dapat langsung dikonsumsi sebelum melalui proses pemurnian untuk menghasilkan gula rafinasi atau gula kristal putih.
Gula rafinasi banyak digunakan untuk kebutuhan industri karena mutu gula rafinasi lebih tinggi (dengan ICUMSA di bawah 300) dibanding gula mentah (dengan ICUMSA di atas 1.500).
Tingkat kemurnian gula yang berkaitan dengan warna gula, dinyatakan dengan standar bilangan ICUMSA (International Commission for Uniform Methods of Sugar Analysis), bilangan ICUMSA yang semakin kecil menunjukan tingkat kemurnian gula yang semakin tinggi.
Pembuatan gula rafinasi dimulai dari kristal gula mentah yang direndam untuk dilembutkan di dalam sirop terkonsentrasi. Hal ini dilakukan guna menghilangkan lapisan cokelat pada kristal tanpa membuatnya larut. Kristal yang telah bersih, kemudian dicampurkan ke dalam cairan yang kemudian disaring dari kotoran-kotoran yang tertinggal. Cairan larutan gula ini kemudian direbus dan didinginkan hingga terbentuk kristal gula putih. Gula rafinasi ini banyak digunakan di dalam berbagai industri karena lebih murni dan berpenampilan lebih bersih dibandingkan gula mentah.
Jika Anda mengonsumsi gula ini, tubuh Anda akan membutuhkan vitamin B kompleks, kalsium, dan magnesium untuk mencerna gula ini, karena tingkat kemurniannya yang sangat tinggi.
Hal ini menyebabkan secara mendadak tubuh Anda ‘mencuri’ ketersediaan vitamin B kompleks dari sistem saraf, mengambil kalsium dan magnesium dari tulang dan gigi yang dapat menyebabkan osteoporosis atau masalah kesehatan lainnya.
Anda akan mengalami pengeroposan tulang jika Anda mengonsumsi gula rafinasi secara terus menerus.
Bahaya lainnya adalah meningkatnya risiko diabetes yang sangat tinggi karena gula ini mudah sekali terpecah menjadi glukosa dan menyebabkan terjadinya hiperglikemia (suatu keadaan gula terlalu tinggi dalam darah) atau juga Anda akan mengalami hipoglikemia (suatu keadaan rendahnya gula darah), karena tubuh melepas insulin secara berlebihan.
Gula rafinasi yang dapat mengambil vitamin B komplek dari syaraf disinyalir sebagai penyebab depresi dan penyimpangan perilaku. Meskipun belum ada penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Selain gula rafinasi, masih ada jenis-jenis gula lainnya.
Gula pasir: paling umum digunakan sebagai pemanis pada minuman yang lebih nikmat disajikan hangat, seperti teh atau kopi. Gula ini bisa digunakan untuk bahan tambahan membuat makanan buatan rumah juga. Gula pasir kerap digunakan sebagai pengawet pada produk-produk selai dan manisan buah.
Gula cokelat: gula pasir berwarna cokelat terang ataupun gelap akibat paduan sisa cairan gula atau butiran yang sengaja dicampur dengan cairan gula. Gula jenis ini umumnya digunakan di dalam pembuatan permen dan roti.
Gula rendah kalori: terbuat dari maltodextrin, yaitu polisakarida sintetik yang mudah dicerna, seperti aspartam, stevia, sakarin, atau sukralosa.
Sirop: gula sirop menjadi bahan yang digunakan produsen untuk dicampurkan pada produk minuman instan, kue, dan roti. Gula jenis ini digunakan untuk menghindari pengkristalan gula dan untuk menyimpan kelembapan.
Gula cair: merupakan sirop yang dibuat dari sekitar 60 persen gula pasir yang dilarutkan di dalam air. Gula ini digunakan dalam pembuatan produk skala besar, seperti permen, es krim, selai roti, dan minuman.
Gula giling: disebut juga gula bubuk yang digunakan untuk melapisi kue ataupun roti.
Molasses: umumnya digunakan untuk memuat minuman rum.
Gula batu: gula pasir padat berwarna putih atau cokelat yang dipadatkan hingga berbentuk balok. Umumnya digunakan untuk pemanis minuman.
Gula buah: gula jenis ini diubah menjadi alkohol dengan proses fermentasi.
Ternyata sebagai pemanis makanan dan minuman, gula juga digunakan dalam proses pembuatan kue sebagai pengembang, pemberi tekstur dan warna yang bagus, serta membantu proses fermentasi.
Berdasarkan SK Menperindag NO 527/MPT/KET/9/2004, gula rafinasi hanya diperuntukkan untuk industri dan tidak diperuntukkan bagi konsumsi langsung karena harus melalui proses terlebih dahulu.
Gula ini mengandung banyak bahan fermentasi sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Gula rafinasi yang dikonsumsi langsung mengakibatkan penuaan pada kulit melalui proses alami glikasi.
Proses glikasi merupakan saat molekul gula diserap ke dalam aliran darah selama proses pencernaan dan menutup molekul protein pada kulit. Semakin banyak proses glikasi yang dialami, maka kulit semakin gelap dan kusam serta mempengaruhi molekul protein yang menghasilkan kolagen dan elastin.
Jadi hati2lah dalam memilih gula ya guys semoga info ini bermanfaat.