Home
› motivasi
› 8 Perkataan Yang Bisa Merusak Mental Anak Kita
8 Perkataan Yang Bisa Merusak Mental Anak Kita
Lihat saja bagaimana seorang balita begitu cepat meniru apa yang dia
lihat dan dia dengar dari orang-orang sekililingnya, terutama
orangtuanya.
–– ADVERTISEMENT ––
Bukan hanya tingkah atau perbuatan kita, ternyata perkataan-perkataan kita pun dapat mendukung atau menjatuhkan mental anak.
Nah, simak 8 hal yang sering kita kepada anak-anak kita seperrti
dikutip dari situs keluarga.com, yang ternyata berakibat menjatuhkan
mental mereka:
1. "Ini kan gampang. Masa kamu tidak bisa?"
Jangan membanding-bandingkan dia dengan siapapun, termasuk Anda sendiri.
Anak adalah pribadi yang unik.
Mereka punya kekuatan dan kekurangannya masing-masing.
Bila Anda sering membandingkan dia dengan saudara, teman atau Anda
dan suami, dia akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri.
Tidak sedikit anak yang benci pada orangtuanya karena sering membandingkan mereka dengan orang lain.
Katakanlah, "Kamu pasti bisa. Ayo dicoba lagi, biar Mama ajarin ya." 2. "Kamu selalu ... " atau "Kamu tidak pernah ..."
–– ADVERTISEMENT ––
Kalimat ini seringkali refleks terlontar ketika orangtua sedang marah pada anak.
"Kamu memang tidak pernah dengerin Mama Papa."
"Kamu selalu saja gak mau membereskan mainanmu."
Hati-hati karena perkataan-perkataan ini dapat menjadi doa untuk anak
Anda. perkataan-perkataan ini akan terekam di alam bawah sadar mereka
dan akhirnya mereka akan tumbuh seperti apa yang Anda katakan.
Bila Anda sering memarahinya seperti "Kamu gak pernah mau dengerin papa mama" maka dia akan terus seperti itu.
Katakanlah "Kamu anak yang taat sama orangtua.
Perkataan ini sering diucapkan terutama ketika anak sedang rewel atau terjadi sesuatu padanya.
–– ADVERTISEMENT ––
Orangtua cenderung tidak sabar bila anak terus menangis sehingga melontarkan perkataan seperti ini.
"Jangan nangis. Gak boleh cengeng."
Padahal pasti ada alasan mengapa dia menangis.
Tanyakan alasan mengapa dia menangis terlebih dahulu sehingga anak juga merasa bahwa dia aman dan dilindungi oleh orangtuanya.
Bila Anda terus menerus menyuruh dia jangan menangis, tidak boleh
cengeng, terutama kepada anak laki-laki, dia akan tumbuh menjadi pribadi
yang keras dan tidak tersentuh.
Menangis merupakan hal yang aneh, padahal menangis juga merupakan salah satu bentuk mengungkapkan perasaan lho.