Bertemu Persib Dan PSM Akan Jadi laga Terakhir SFC Di Gelora Jakabaring

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Sriwijaya FC terpaksa pindah home base setelah menghadapi Persib Bandung dan PS Makasar pada tanggal 4 dan 17 Agustus 2017.
Laskar Wong Kito terpaksa pindah home base karena stadion yang selama ini menjadi lambang kebesaran skuad berjuluk Laskar Wong Kito akan direnovasi seiring persiapan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games.
Stadion GSJ akan direnovasi sesuai standar Asian Games yang akan digelar 18-8-2018 itu.
“Memang kita sudah mengajukan permohonan dispensasi selama 2 hari karena pada tanggal 17 September nanti SFC masih akan menjamu PSM Makassar terlebih dulu, setelah itu barulah kita pindah ke stadion Bumi Sriwijaya,” Kata Sekretaris PT SOM perusahaan yang menaungi manajemen SFC Faisal Mursyid, Rabu (30/8).

Diakui Faisal, meski belum diumumkan secara resmi, namun manajemen Sriwijaya FC terus menginforamasikan rencana kepindahan home base Laskar Wong Kito ke stadion Bumi Sriwijaya pada pertengahan September nanti.
Maka itu, diam-diam pihaknya sudah membuat beberapa persiapan, yang kini terus dimatangkan mengingat stadion yang terletak di jantung kota Palembang ini punya beberapa perbedaan yang cukup mendasar bila dibandingkan dengan stadion GSJ yang sudah berstandar internasional.
“Terkait rencana kepindahan ini, maka poin utama yang ingin kami sampaikan bahwa, manajemen SFC sangat mendukung penuh kebijakan Gubernur dan Pemprov Sumsel terkait persiapan menghadapi ajang Asian Games 2018 mendatang, termasuk juga rencana renovasi Stadion GSJ yang akan dipakai sebagai salah satu venue cabor sepakbola nantinya,” ungkap Faisal.
Sementara itu, terkait kepindahan ini, di awal September pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan operator kompetisi Liga 1 Indonesia 2017 yakni PT Liga Indonesia terkait verifikasi stadion Bumi Sriwijaya.
Stadion Bumi Sriwijaya
Stadion Bumi Sriwijaya (SRIPOKU.COM/HENDRA KUSUMA)
Informasi terakhir Stadion Bumi Sriwijaya belum selesai direvonasi, sebab itu pihaknya terus berkoordinasi dan memantau perkembangan, lantaran Stadion Bumi juga harus benar-benar siap dipakai, mulai dari fasilitas seperti lampu, kondisi tribun dan lain sebagainya.
Terkait dengan kepindahan inilah, Faisal mengaku akan segera berangkat ke Jakarta untuk seger berkoodinasi. Karena setelah Stadion Bumi Sriwijaya FC selesai, maka SFC akan segera pindah. Namun kepindahan juga tidak mudah.
Sebab, SFC dan Stadion Bumi tetap harus melewati beberapa tahapan-tahapan penting, sesuai denga standar sebagai pelaksanaan pertandingan Liga I Indonesia.
"Kami akan berangkat ke Jakarta untuk melaporkan progres renovasi venue stadion Bumi dan perpindahan tim SFC.  Karena giliran stadion Jakabaring untuk di renovasi sekaligus agar PTLIB segera melakukan verifikasi ke stadion Bumi agar kompetisi Liga 1 tidak terganggu,"lanjutnya.

Lapangan Sudah 100 Persen Siap Pakai
Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid
Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid (sriwijaya post)
Berdasarkan laporan hasil renovasi Faisal menyebutkan pada bulan September semuanya sudah terlihat jelas. Dari hasil survei pihak PT SOM bersama Asprov PSSI Sumsel kontraktor proyek sudah merampungkan 100 persen lapangan dan sekitar 30 - 50 persen fasilitas pendukung lainnya. 
"Ruang ganti ada dua, ruang media dan medis itu yang akan dibangun. Kita sudah prediksikan semua selesai saat pertandingan SFC melawan PSM Makassar sudah selesai," ujarnya.

Sebab menurut dia, jika ingin digunakan, Stadion Bumi Sriwijaya harus diverifikasi terlebih dulu. Saat ini sendiri progress renovasi sudah memasuki 40 persen dan sekarang lebih banyak ke bagian dalam seperti perbaikan ruang ganti, wasit, medis dan sarana penunjang lainnya. Namun kita optimis karena stadion ini mirip-mirip dengan stadion yang digunakan klub lain seperti Persela, Semen Padang, Gresik atau di Parekesit Balikpapan,” jelasnya.

Bila nantinya terdapat kekurangan, maka pihaknya pun sudah berencana untuk meminjam beberapa perlengkapan dari stadion GSJ.
“Nantinya semua kita akan periksa ulang sesuai dengan ketentuan dari operator, namun kita optimis syarat minimal untuk lolos verifikasi bisa kita dapatkan,” ujarnya.

Beberapa antisipasi dilakukan untuk menghadpai membludaknya penonton mengingat areal stadion berada di tengah kota yang sudah padat baik mengingat kawasan itu merupakan areal perkantoran dan pusat perbelanjaan.

Ada dua antispasi yang dilakukan yakni areal dalam dan luar stadion. Luar stadion adalah areal parkir. Maka itu, ada 4 lokasi parkir yang akan disiapkan yakni, kawasan Dishup, Pemprov Sumsel, areal parkir di sekitar Palembang Square dan Palembang Icon serta kawasan Lumbar Tirta maupun DPRD Sumsel.

Untuk kapasitas stadion yang mencapai 7000-8000 panitia pun sudah menyiasatinya, terutama pembatasan jumlah penonton. Seperti diketahui, selama ini kapasitas stadion GSJ mencapai 20.000 penonton, sementara jumlah penton dalam setiap laga minimal 8000 hingga 10.000, dan maksimal jika laga bigmatch seperti lawan Persib Bandung mencapai 15 ribu hingga 19 ribu penonton.
 "Maka akan disiapkan pembelian melalui tiket online dan pembelian ini satu hari sebelum, sehingga pengambilan tiket bisa dilakukan di beberapa outlet di luar stadion, hal dilakukan untuk menghindari dampak membludaknya penonton di areal stadion. Selain itu kita bisa mengontrol berapa tiket yang terjual dan berapa jumlah penonton, karena jika melebihi kapasitas juga akan repot, karena ini areal perkantoran dan perbelanjaan yang padat," ujarnya.