1. Simbol "dan"/"ampersand" (&).
simbol ampersand merepresentasikan konjungsi latin "et" yang sama dengan kata bahasa Inggris "and". Kata penghubung ini ditemukan pada masa Romawi kuno oleh Tiro, pelayan personal Cicero. Untuk mempercepat pengetikan, Tiro menemukan sistem singkatan yang dikenal dengan nama "Tironian Notes".
Beberapa abad kemudian, ampersand menjadi sangat terkenal di Eropa dan Amerika. Penggunaannya mulai disahkan di abad ke-20. Kata awal dari "ampersand" berasal dari "And per se and" yang para guru biasa katakan setelah mengeja alfabet dari "A" sampai "Z".
2. Simbol hati.
Dalam kasus ini, latar belakangnya malah lebih maksa. Terlepas dari pemahaman umum bahwa "cinta berasal dari hati", semua orang tahu bahwa bentuk jantung sangat jauh dari simbol "hati". Walaupun begitu ada beberapa kisah asal muasal simbol ini mulai digunakan:
Sepasang angsa yang saling menyukai satu sama lain selalu membentuk simbol menyerupai "hati" yang dikenal saat ini dengan kepala mereka yang saling menunduk bertemu di tengah danau.
Era Yunani kuno menggambarkan "hati" sebagai representasi dari sifat feminin sehingga bentuknya seperti pelvis pada wanita, yang digunakan juga pada kuil spesial untuk Aprodhite.
Teori lain juga menyebutkan bahwa simbol ini menggambarkan daun ivy yang selalu disertakan dalam guci mereka. Daun ivy melambangkan Dionysus, dewa pembuat wine dan penguasa passion.
3. Simbol Bluetooth.
Di abad ke-10, Denmark dikuasai oleh Raja Harald Blåtand, seorang sosok bersejarah yang terkenal karena menyatukan suku Danish menjadi satu kerajaan. Harald sering dipanggil dengan sebutan "Bluetooth" sejak ia diketahui sebagai pecinta blueberry, kemudian salah satu giginya memang berwarna biru permanen.
Teknologi Bluetooth digunakan untuk menyatukan perangkat yang banyak menjadi satu jaringan. Simbol yang merepresentasikan teknologi ini adalah kombinasi dari dua lambang Skandinavia: "Hagall" (atau "Hagalaz") yang merupakan analog dari latin "H", dan "Bjarkan" — lambang yang sama dengan huruf latin "B". Dua lambang tersebut berasal dari inisial nama Harald Blåtand. Perangkat Bluetooth generasi pertama berwarna biru dan menggambarkan sebuah gigi.
4. Simbol medis.
Gak banyak orang yang mengetahuinya, tapi simbol medis (tongkat bersayap yang dililit dua ular) itu pertama diadopsi karena kesalahan.
Menurut legenda, Dewa Yunani Hermes memiliki tongkat ajaib, disebut Caduceus, yang tampak sebagaimana di simbol medis terkini. Caduceus punya kekuatan untuk melawan musuh tapi gak ada hubungannya dengan pengobatan.
Akhirnya, beberapa ratus tahun lalu, para dokter militer Amerika tertukar antara Caduceus dengan tongkat dari Asclepius yang serupa hanya saja tanpa sayap. Karena Asclepius adalah Dewa Yunani terkait penyembuhan dan pengobatan, kesalahan ini diwajarkan. Simbol itu kemudian digunakan terus hingga saat ini.
5. Simbol "power on" atau simbol tombol menghidupkan/mematikan elektronik.
Simbol "power" (atau "power on") bisa ditemukan hampir di semua perangkat elektronik, atau dulu perangkat konvensional mekanik yang otomatis. Gak banyak orang yang tahu asal muasalnya. Di awal tahun 1940-an, para insinyur menggunakan sistem biner untuk merepresentasikan beberapa tombol spesifik. Di mana 1 berarti hidup dan 0 berarti mati. Di beberapa dekade berikutnya, simbol tersebut berubah menjadi lingkaran (nol) dan dengan sebuah garis vertikal (satu).
6. Simbol perdamaian.
Simbol perdamaian (yang juga dikenal dengan sebutan Pacific) ini ditemukan pada tahun 1958 dalam protes terhadap penggunaan senjata nuklir. Simbol ini merupakan kombinasi dari kode semaphore untuk huruf "N" dan "D" yang ternyata adalah singkatan dari "Nuclear Disarmament"/pelucutan nuklir.
Dalam alfabet smartphone, huruf "N" diperagakan dengan cara membentuk huruf "V" terbalik sambil memegang dua bendera, sedangkan huruf "D" diperagakan dengan kedua tangan lurus secara vertikal. Gabungan kedua gerakan ini akhirnya melahirkan lambang perdamaian.
7. Tanda "OK".
Kebanyakan orang menginterpretasikan gestur tangan ini sama dengan kata "baiklah" atau "oke". Walaupun begitu, ternyata tanda ini gak bermakna positif di semua tempat. Misalnya di Perancis, tanda ini berarti nol/kosong. Ada beberapa teori asal muasal tanda ini:
Beberapa percaya bahwa "OK" merupakan visual yang asalnya dari singkatan "Old Kinderhook, NY" — tempat kelahiran Presiden Amerika Serikat ke-8, Martin Van Buren. Sepanjang kampanye pemilunya, ia banyak menyimbolkan OK dalam gestur seperti yang kita kenal sekarang.
Hipotesis lain disampaikan terkait dengan Presiden Amerika Serikat ke-7, Andrew Jackson. Ia menggunakan ekspresi ini untuk memantapkan keputusannya. Ia sering menuliskan "benar semua"/"all correct" dalam cara Jermal "Oll Korrect" yang disingkat menjadi "OK".
Teori lain yang menyebutkan lahirnya gestur "OK" adalah mudra — sebuah gestur ritual dalam agama Buddha dan Hindu. Tanda ini menyimbolkan pembelajaran dan banyak karya seni Bhuddhist menggambarkan Buddha melakukan gestur ini.