Burung Cantik Yang Wajib Kita Lestarikan Dan Lindungi

Yok Bahas "Dewi Laut" dari Kepulauan Maluku dan Papua
Yok Bahas "Dewi Laut" dari Kepulauan Maluku dan Papua

Yok Bahas "Dewi Laut" dari Kepulauan Maluku dan Papua

Dari sekitar 10,000 jenis burung yang ada di dunia, Indonesia merupakan rumah bagi 1,769 jenis burung liar. Mengetahui beragam jenis burung beserta jasa lingkungannya merupakan salah satu cara menghargai kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia

Wah, trit pertama ane nih gan, semoga bisa menambah pengetahuan dan kepedulian 

Cekakak-pita biasa (Tanysiptera galatea) itu salah satu jenis burung dari famili Alcedinidae. Di Indonesia, cekakak-pita biasanya ada di hutan dataran rendah Kepulauan Maluku dan Papua. Badan Konservasi Dunia (IUCN) menentapkan jenis ini sebagai jenis berisiko rendah terhadap kepunahan (Least Concern/LC). Pemerintah Indonesia pun memperhatikan jenis ini dengan melindunginya dalam UU No. 5/1990, PP No. 7/1999

Burung ini berukuran besar kira-kira 33-43 cm. Paruhnya merah, mahkota biru terang, tunggir putih. Tubuh bagian bawah bercoret putih, bulu ekor tengah memanjang. Nah, yang unik nih dari jenis cekakak lainnya, para cekakak-pita biasanya punya perpanjangan ekor, nah pada Cekakak-pita biasa ujung perpanjangan ekornya itu seperti sendok 

Tanysiptera berasal dari bahasa Yunani kuno “tanusipteros” yang berarti “ekor panjang”. Sedangkan kata “galatea” bersumber dari sosok dewi laut dalam mitologi Yunani. Nah nama Inggrisnya nih burung common paradise-kingfisher.

Pak Wallace yang terkenal di Nusantara kagum banget sama burung ini dan mencatatnya di buku The Malay Archipelago (1869)
“Saya juga mendapatkan satu atau dua spesimen raja-udang Amboyna yang ekornya berbentuk raket. Tanysiptera nais, salah satu spesies yang paling menonjol dan cantik di familinya. Burung ini berbeda dengan raja-udang lainnya—yang biasanya berekor pendek—karena bulu di kedua ekornya tengahnya sangat panjang dan berselaput rapat, lalu membesar menjadi bentuk sendok. Ekor semacam ini mirip dengan ekor yang terdapat pada burung motmot dan beberapa jenis burung kolibri. Tanysiptera nais termasuk dalam cabang famili raja-udang, pemakan serangga dan siput darat kecil yang mereka sambar dengan cepat, persis seperti cara burung raja-udang menyambar ikan di air.“ (Wallace, 1869, terjemahan Tim Komunitas Bambu, 2009: 223)

Ia melanjutkan, “Spesies ini memiliki wilayah persebaran yang sangat terbatas, mencakup Molucca, New Guinea, dan Australia Utara. Sekitar sepuluh variasi spesies burung ini telah ditemukan, satu dengan yang lainnya sangat mirip, tetapi memiliki ciri khas berdasarkan lokasi habitatnya. Spesies dari Amboyna, yang digambarkan dengan akurat di sini, adalah salah satu yang terbesar dan terindah. Panjangnya dari kepala hingga ujung ekor mencapai 17 inci, paruhnya merah menyala, bulu badan bagian bawahnya putih bersih. Warna punggung dan sayapnya ungu kebiru-biruan, sedangkan bulu bahu, kepala, tengkuk dan beberapa bagian di punggung dan sayap, berwarna biru langit. Ekornya berwarna putih dengan pinggiran berwarna biru, tetapi pinggiran bulu ekor yang panjang berwarna biru tua. Mr. G.R. Gray memberi nama spesies baru ini berdasarkan nama dewi laut.”
 

Suara burung ini merdu dan lembut, penasaran buka di sini gan http://www.xeno-canto.org/40320

Wah begitulah gan seputar cekakak-pita biasa yang luar biasa, semoga kita bisa lebih mengenal dan mencintai fauna Indonesia dan melestarikannya.