Fakta Mengapa Hewan Turun Gunung Sebelum Terjadi Gempa Bumi

Mengapa Hewan Turun Gunung Sebelum Gempa Bumi Terjadi

Gempa bumi belum dapat diprediksi secara indera manusia, karena tidak peka atau sensitif terhadap alam.
Namun, sudah sejak lama kita tahu bila hewan bisa mengetahui kapan bencana alam terjadi, terutama gempa bumi. Dari 2 pendapat ahli ini paling tidak kita tahu apa yang menyebabkan hewan turun gunung sebelum gempa bumi terjadi.


Quote:Mengapa Hewan Turun Gunung Sebelum Gempa Bumi Terjadi

Ilmuwan dari Universitas Anglia Ruskin yang dipimpin oleh Dr. Rachel Grant, mulai mengamati aktivitas hewan melalui kamera tersembunyi di taman nasional Yanachage, Peru, pada tahun 2011 silam.
Lewat kamera tersembunyi itu, terungkap bila aktivitas hewan mulai menurun terhitung 23 hari sebelum gempa 7.0 skala Richter yang mengguncang daerah tersebut pada tahun 2011 lalu.

Menghilangnya hewan-hewan di daerah itu sebelum gempa terjadi, diklaim berkaitan dengan gangguan yang terjadi di lapisan ionosfer.
Salah satu lapisan ionosfer pada atmosfer Bumi ini memang mengandung elektron dalam jumlah besar, dan mampu memantulkan gelombang radio. Lalu apa hubungan ionosfer dengan gempa?
Saat gempa akan terjadi, bagian pusat atau episentrum gempa di dalam kerak Bumi akan memancarkan gelombang radio yang mengarah ke atas atmosfir hingga ke lapisan ionosfer, dan akan mengganggu lapisan ionosfer di atas daerah tersebut.
Gangguan gelombang radio yang mengarah ke atas atmosfir hingga ke lapisan ionosfer itu akan menghasilkan anomali udara yang disebabkan dari hasil ionisasi udara dalam jumlah besar, dan terpantul kembali hingga turun ke daratan.


Mengapa Hewan Turun Gunung Sebelum Gempa Bumi Terjadi

Namun hasil ionisasi udara itu lebih sensitif pada daerah gunung karena lebih dekat dari ionosfer dibanding dengan dataran rendah. Akibatnya, udara hasil ionisasi itu akan lebih mudah dirasakan oleh indera hewan-hewan yang digunung.
Akibatnya, hal itu menimbulkan peningkatan hormon serotonin pada hewan. Fenomena ini biasa disebut sindrom serotonin (serotonin syndromes). Saat hormon serotonin meningkat, maka hewan akan merasa pusing hingga hiperaktif.


Quote:Mengapa Hewan Turun Gunung Sebelum Gempa Bumi Terjadi

Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono, fenomena ini sebenarnya bisa terjelaskan secara ilmiah. Menjelang letusan Kelud pada tahun 1990, Surono memasang alat pemantau akustik di gunung itu untuk kepentingan disertasinya di Universitas Grenoble, Perancis. Dia memasang alat yang bisa memantau gelombang suara berfrekuensi rendah (0,1-50 Hertz/Hz), frekuensi menengah (200 Hz- 5.000 Hz), dan frekuensi tinggi (di atas 15 kHz).
”Sebelum gunung meletus, ada tekanan fluida (bisa berupa gas, uap air, atau magma) yang mendorong sumbat gunung,” katanya. Namun, tekanan ini masih bisa ditahan sumbat gunung itu. Batuan juga memiliki daya elastisitas tertentu. Ketika ditekan, dia akan melentur sebelum pada suatu titik akan jebol.


Mengapa Hewan Turun Gunung Sebelum Gempa Bumi Terjadi

Dorongan tekanan tinggi yang membentur sumbat gunung itulah yang memunculkan frekuensi tinggi yang suara bisingnya hanya bisa didengar hewan tertentu. ”Pada saat itulah hewan-hewan yang tak tahan suara bising ini berlarian turun dari gunung,” kata Surono.
Suara dengan frekuensi tinggi ini tidak bisa didengar manusia yang hanya mampu mendengar suara dengan frekuensi 20 Hz- 20 kHz. Berbeda dengan binatang, misalnya kelelawar atau lebah, yang bisa menangkap suara dengan frekuensi hingga di atas 100 kHz.


Jadi, aksi turun gunung yang biasa dilakukan oleh hewan-hewan itulah yang selama ini dianggap manusia sebagai prediksi gempa bumi paling handal, dan kadang masih dipakai oleh manusia hingga saat ini.