SRIPOKU.COM,INDERALAYA - Sejak dimulainya “Ground Breaking” pembangunan jalan tol Trans Sumatera dititik nol Desa Pegayut Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), dua setengah tahun yang lalu, saat ini, Selasa (26/9) untuk seksi satu ruas jalan tol Trans Sumatera Palembang-Inderalaya (Palindra) sudah selesai dan siap dilintasi kendaraan.
Jalan tol yang sudah selesai ini sepanjang 7 kilometer dari gerbang Palembang menuju gerbang Pemulutan.
Sementara, untuk tarif biaya masuk yang dikenai kepada pengendara cukup bervariasi tergantung jenis kendaraan roda empat seperti sedan, minibus, truk angkutan, dan truk gandeng
Tarif yang berlaku berdasarkan aturan Kementerian PU dan hitungan PT Hutama Karya selaku kontraktor, dari biaya tertinggi senilai Rp 2.250, terendah Rp 750.
Menurut Hasan Nurcahyo Pimpinan Proyek (Pimpro) HK Tol Trans Sumatera seksi 1 Palembang-Inderalaya, ada lima golongan antara lain, yakni golongan pertama untuk kendaraan jenis sedan dan minibus masuk pintu tol dikenai biaya Rp 750, golongan kedua untuk kendaraan truk dua gardan tiket dikenakan Rp 1.125.
Lanjutnya, untuk golongan tiga, empat dan lima merupakan kendaraan angkutan bertonase seperti truk gandeng, golongan tiga Rp 1.500, serta golongan empat dikenai tarif Rp 1.775 terakhir golongan lima yakni Rp 2.250.
“Tidak terlalu dibebankan kepada pengendara, kebanyakkan pengendara sendiri yang ingin melintasi jalan nasional,” jelasnya.
Ia menambahkan, PT Hutama Karya melibatkan pihak ketiga sebagai pengelola infrastruktur dari mulai gerbang tol Palembang sampai gerbang tol Pemulutan.
“Itu diperuntukkan bagi kendaraan yang melintasi ruas tol Palindra seksi satu sejauh tujuh kilometer,” kata Hasan.
Berdasarkan pantauan, infrastruktur komponen pendukung sudah berada di lokasi, semuanya sudah lengkap dan komplit antara lain yakni masing-masing satu unit kendaraan seperti mobil derex, rescue, ambulance, patroli, Dirlantas dan kendaraan milik PT Hutama Karya (HK).
Selain itu juga, beberapa orang petugas teknis lapangan sudah mulai aktif dan bekerja berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing.
“Untuk ruas Palindra seksi I, sudah tidak ada lagi pengerjaan, bisa dikatakan seratus persen sudah selesai tinggal saja proses perapiannya yang masih berlangsung. Namun itu tidak menghabiskan waktu lama, seperti infrastruktur pendukung jalan meliputi penerangan, kendaraan operasional dan lainnya sudah lengkap. Dan siap dilalui kendaraan roda empat,” ungkap Hasan Nurcahyo selaku Pimpinan Proyek HK Tol Trans Sumatera Palindra.
Ia belum bisa memprediksi kapan mulai di-launching-nya operasional ruas tol Palindra seksi 1 dari gerbang Palembang sampai ke gerbang Pemulutan.
Karena, pihaknya masih menunggu giliran inspeksi dari tim uji “Laik Fungsi” dari pusat terdiri dari pihak Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, Koorlantas Polri serta pihak Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).
“Sampai terbit sertifikat kelayakan operasi oleh tim laik fungsi. Setelah itu, barulah nanti diterbitkannya sertifikat layak operasi. Terakhir setelah dua tahapan itu, baru bisa dioperasionalkan. Ya, insyaallah mudah-mudahan akhir tahun ini sudah bisa dilalui," papar Hasan Nurcahyo.