Kenalkan Frank Wang Pemuda Terkaya Se Asia Yang Pernah Di Tolak Universitas

Mantap Gan!!! Sempat Ditolak Kampus Terkenal, Frank Wang Jadi Pemuda Terkaya Se-Asia
Lahir pada 1980 di Hangzhou, China, Frank Wang merupakan anak dari seorang guru yang merintis usaha sebagai teknisi di kios kecil. Sejak kecil, Wang telah memiliki ketertarikan pada dunia model-model pesawat terbang.

Ia sempat bermimpi untuk membuat pesawat bikinannya sendiri yang disebut sebagai 'peri'. Wang sendiri memiliki hasrat agar pesawat buatannya itu bisa memiliki kamera dan terbang mengikutinya. Wang juga rajin membaca buku-buku soal pesawat terbang. 

Quote:
Quote:Mantap Gan!!! Sempat Ditolak Kampus Terkenal, Frank Wang Jadi Pemuda Terkaya Se-Asia

Saat kuliah, ia sempat masuk ke kampus East China Normal University di Shanghai dan mengambil jurusan psikologi. Karena minatnya yang begitu besar pada dunia pesawat terbang, ia pun mendaftar ke kampus terkenal di Amerika Serikat untuk memperdalam ilmu teknologi. Wang diketahui sempat daftar ke kampus Stanford University, dan Massachusetts Institute of Technology namun semua kampus tersebut menolaknya. Ia akhirnya memilih kuliah ke Hong Kong University of Science & Technology pada 2003.

Di sana pun, ia awalnya tak memiliki cita-cita yang pasti. Namun menginjak semester akhir, ia membuat proyek untuk membuat helikopter dengan remote kontrol. Bahkan karena terlalu berambisi pada proyeknya itu ia sampai mengabaikan kuliahnya. Saat masih dalam tahap awal, pesawat buatannya itu gagal terbang sebelum dipresentasikan. Ia tak lantas menyerah dan mulai membuat proyek keduanya.

Di bawah bimbingan profesor Li Zexiang, Wang mengembangkan sebuah miniatur pesawat tanpa awak yang terbang pertama kali di gunung Everest. Pesawat itu kemudian menjadi cikal bakal Da-Jiang Innovation Technology atau DJI. Bersama ketiga kawannya, Jinying Chen, Zhihui Lu dan Chuqiang Chen, Frank Wang mulai mengembangkan drone DJI dan memonetisasinya. Saat itu pesawat nirawak bikinan Wang dikenal sebagai DIY drone.

Saat itu harga jual pesawat bikinan Wang sekira USD6.000 dan dibeli oleh beberapa perusahaan pemerintah dan kampus di China. Hingga pada 2006, drone DJI berhasil terjual sebanyak 20 unit per bulannya. Keuntungannya saat itu sanggup untuk membayar semua tim yang dipimpin oleh Wang. Hingga kini, drone DJI telah banyak digunakan di seluruh dunia. Menurut laporan Frost & Sullivan yang dikutip dari Forbes, pangsa pasar drone DJI di seluruh dunia saat ini telah menyentuh angka 70%.

Kemudian baru-baru ini, Forbes juga mencantumkan nama Frank Wang sebagai '100 Richest in Tech'. Di usianya yang ke-36 tahun, kekayaan Wang mencapai Rp42,6 triliun dan menduduki peringkat ke-76. Meski demikian, Wang merupakan pemuda yang paling banyak memiliki kekayaan se-Asia.