Ngeluh Tinggal Di Indonesia Pindah ke Korut Dan Rasakan Hal-hal Ini

Semenanjung Korea tengah memanas. Perang kata-kata antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut),  Kim Jong-un, dikhawatirkan bisa memicu eskalasi perang. Bahkan, Kim, pemimpin Korut mengancam akan menyerang pangkalan Amerika di Guam, dengan rudal balistiknya.

Lalu, bagaimanakah kehidupan rakyat Korea Utara? Korut sendiri dikenal sebagai negara yang tertutup. Akses ke negara tersebut sangat terbatas. Bahkan, banyak aturan nyeleneh bin aneh yang diberlakukan penguasa negara komunis tersebut. Setidaknya ada 4 atutan aneh yang harus ditaati rakyat Korut. Empat aturan yang akan menyadarkan kita, betapa kita harus bersyukur jadi rakyat Indonesia.

 




Aturan Tentang Menonton Acara di Televisi
Quote:Kalau Kamu Benci Tinggal di Indonesia, Tinggal di Korut Saja & Rasakan 4 Aturan Ini!
Di Indonesia, tersedia banyak saluran acara yang bisa dinikmati rakyat di layar kaca. Mau sinetron, film, atau acara komedi. Semau tersedia. Bahkan, bagi yang punya duit, bisa langganan televisi berbayar, dengan seabrek acara pilihan dari seantero jagad.

Bagaimana dengan rakyat Korut? Wah, jangan harap, rakyat Korut bisa menikmati apa yang dinikmati oleh rakyat Indonesia. Bebas memilih saluran televisi dan program layar kaca, bagi rakyat Korut adalah sebuah kemewahan.

Sebab pemerintah Korut memberlakukan aturan yang membatasi rakyatnya dalam memilih saluran acara di televisi. Hanya acara televisi yang dibuat dan ditayangkan stasiun milik pemerintah yang boleh dinikmati. Acaranya pun sangat membosankan. Hanya berisi propaganda pemerintah.

Bagaimana kalau ada yang berani melanggar itu? Misalnya diam-diam, nonton acara teve yang bukan berasal dari teve pemerintah? Wah, berat hukumannya. Nyawa bisa melayang. Faktanya, dalam dua tahun terakhir, pemerintah Korut telah mengeksekusi mati sekitar 130 orang. Mereka dieksekusi karena kedapatan menonton acara televisi yang ditayangkan oleh stasiun televisi Korea Selatan, negeri tetangga sebelah sekaligus musuh abadi Korut.


Larangan Bawa Mobil
Quote:Kalau Kamu Benci Tinggal di Indonesia, Tinggal di Korut Saja & Rasakan 4 Aturan Ini!
Di Indonesia, asal punya duit, bisa beli mobil apa saja. Berapa saja, ya asal kuat saja bayar pajaknya. Bahkan dimudahkan, jika belum cukup punya dana, bisa kredit. Mau merek mobil apa, modelnya bagaimana, harganya berapa, tinggal pilih sesuai isi dompet dan tabungan.

Di Korut? Wah, jangan harap bisa seperti itu. Pemerintah Korut, memberlakukan larangan yang memperketat soal kepemilikan mobil. Rakyat biasa apalagi, sangat sulit punya mobil. Bisa dikatakan mustahil bisa hadirkan mobil di garasi rumahnya.

Mereka harus puas naik kendaraan umum sebagai alat transportasi sehari-hari yang disediakan negara. Dan jangan bayangkan, kendaraan umum itu seperti di Jepang atau di negara tetangga dekatnya, Korsel, mewah dan nyaman. Kendaraan umum yang disediakan negara, rata-rata sudah tua, reyot dan bobrok.

Lalu siapa yang boleh punya dan bawa mobil? Hanya segelintir orang. Jika tak pejabat, dia adalah petinggi militer. Hanya mereka yang boleh. Di luar itu, haram dan dilarang. Begitulah fatwa penguasa Korut yang harus dipatuhi.


Aturan Soal Beribadah
Quote:Kalau Kamu Benci Tinggal di Indonesia, Tinggal di Korut Saja & Rasakan 4 Aturan Ini!
Di Indonesia, menjalanjan ibadah berdasarkan agama dan keyakinan masing-masing, dijamin oleh konstitusi. Meski diakui, ada riak yang muncul, dimana masih ada sekelompok orang yang tak menghargai perbedaan keyakinan dan agama orang lain.

Bagaimana dengan Korut? Sekali ada rakyat negara tersebut, menyimpan atau memiliki kitab suci, seperti Kitab Injil misalnya, hukuman akan menanti. Ketahuan tiada ampun, bisa dihukum mati. Fakta mencatatkan pada tahun 2013 misalnya, pemerintah Korut telah mengeksekusi 80 orang warganya yang ketahuan beragama Kristen. Sadisnya lagi, mereka di eksekusi secara terbuka di sebuah stadion. Ngeri sekali bukan?


Aturan Soal Bermain Musik
Quote:Kalau Kamu Benci Tinggal di Indonesia, Tinggal di Korut Saja & Rasakan 4 Aturan Ini!
Di sini, di Indonesia, negeri yang kita cintai, mau gonjrang gonjreng main gitar, bebas saja. Meski suara sember. Masih di Indonesia, mimpi jadi anak band atau penyanyi tenar adalah asa banyak anak muda.

Tapi di Korut, jangan harap ada anak muda yang punya cita-cita jadi anak band, atau ditemui anak baru gede gonjrang- gonjreng main gitar.

Hidup di negara tersebut, benar-benar menderita. Sebab pemerintah Korut anti musik. Terutama musik yang berasal dari Barat. Jenis musik yang boleh didengarkan terbatas, ditentukan oleh pemerintah.

Jenis musik yang dibolehkan diperdengarkan adalah jenis musik yang harus memuliakan penguasa Korut. Nekad dengarkan Ariel Peterpan, apalagi band dari Amerika, wah, hukumannya berat. Alat musik yang dibolehkan pun hanya akordeon. Di luar itu tak boleh.