Quote:Quote:
ilustrasi : archive.ivaa-online.org
Quote:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bagi Sebagian besar orang, masa Sekolah adalah masa yang indah, Ane pun sependapat dengan hal tersebut, masa sekolah memang merupakan masa yang penuh dengan keceriaan, Apalagi buat mereka yang Masa Sekolahnya pada tahun 90an, masa dimana anak sekolah masih belum mengenal teknologi yang begitu pesat seperti sekarang ini. Salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah saat Pembagian Raport Catur Wulan 3 yang menjadi penentu seorang anak naik kelas atau tidak. Mengapa harus anak Sekolah tahun 90-an ? Karena ane termasuk yang tumbuh, besar dan bersekolah pada masa itu, dan yang pasti untuk masa sekarang ane tidak tahu persis seperti apa dan bagaimana tidak naik kelas itu.
Untuk Membuat Semua Orang Suka Terhadap Sebuah Karya Itu tidak akan Pernah Bisa
Selalu Saja Ada yang Suka dan Tidak Suka
Ane Mohon Maaf Jika Ada yang Tidak Berkenan
Semoga thread sederhana ini bisa bermanfaat.
Quote:Serba-Serbi Tidak Naik Kelas Pada Anak Sekolah Tahun 90-an
Quote:Quote:Dag Dig Dug Serrr Saat Pembagian Raport Catur Wulan III
ilustrasi : home-smpn3selat.blogspot.co.id
Quote:Pada jaman dulu tidak ada istilah Semester bagi anak Sekolah, yang ada adalah Catur Wulan, istilah Semester ini kalo tidak salah di mulai pada awal tahun 2000-an, Dalam Sistim Catur Wulan ini secara otomatis akan ada 3 kali evaluasi dan pembagian raport, Catur Wulan I dan II biasanya santai saja dan kurang greget, tapi jika sudah pembagian Raport Catur Wulan III semua menjadi harap-harap cemas karena disitulah penentuan seorang anak sekolah akan naik kelas atau tinggal kelas. Biasanya pada pembagian raport Catur Wulan III yang mengambil adalah Orang Tua / Wali siswa, dag dig serr-nya akan semakin bertambah saat itu.
Quote:Quote:Kelas Lama, Pelajaran Lama tapi Dengan Teman Baru yakni Adik Kelas
Ilustrasi : joglosemar.co
Quote:Ketika sudah tidak naik kelas bisa dipastikan kelas kita akan tetep disitu namun dengan teman yang baru yakni adik kelas. Rasanya bagaimana ? masing-masing punya perasaan yang berbeda, namun sebagain besar anak yang tidak kelas pasti merasa minder, malu, merasa bodoh dan kurang semangat belajar, tapi bagi mereka yang menganggap itu hal biasa maka tidak akan ada masalah. Itu masih soal kelas dan teman, ada lagi yang akan dihadapi pada tahun pelajaran baru yakni pelajaran yang sama dengan tahun sebelumnya, ada plus dan minusnya, yang paling terasa adalah rasa bosan.
Quote:Quote:Muncul Berbagai Julukan dan diistimewakan
Ilustrasi : pizna.com
Quote:Bagi anak yang tidak kelas biasanya akan mendapat julukan dedengkot, raja kelas dan lain sebagainya. Mungkinkah itu bentuk bully tahun 90-an ? entahlah… yang pasti teman-teman baru pun tidak akan menyanggah hal itu karena anak yang tidak naik kelas itu adalah senior bagi mereka. Para guru biasanya juga akan “mengistimewakan” anak yang tidak naik kelas, biasanya mereka akan dijadikan “pejabat” di kelas, misalnya menjadi ketua kelas. Keistimewaan lain yang diberikan adalah perhatian yang lebih dari guru, mereka pastinya tidak mau anak didiknya gagal untuk kedua kalinya lagi.
Quote:Quote:Tidak Sedikit yang Pindah Sekolah
Ilustrasi : yuniarwijananto.com
Quote:Tidak naik kelas tentu saja merupakan hal yang “memalukan” bagi si anak dan juga orang tuanya. Untuk mengurangi rasa malu itu tidak sedikit orang tua yang memindahkan anaknya ke sekolah lain supaya psikologis anaknya tetap stabil, tentunya mereka berharap di tempat yang baru si anak bisa berubah dan semangat belajarnya bisa tumbuh kembali bersama teman-teman yang baru. Tidak hanya orang tua yang meminta, terkadang si anak sendiri lah yang meminta karena sudah bisa membayangkan akan seperti apa nantinya jika tetap tinggal di sekolah itu.
Quote:Quote:Dan Tidak Sedikit Pula yang Patah Semangat
Ilustrasi : sekolahdasar.net
Quote:Beban psikologis yang dirasakan oleh seorang anak yang tidak naik kelas pastinya sangat berat, ada rasa malu, rendah diri, merasa bodoh, dipandang sebelah mata oleh teman-teman dan masih banyak lagi beban lainnya yang harus diterima. Bagi mereka yang tegar mungkin itu tidak masalah, tapi bagaimana dengan mereka yang tidak tegar ? tidak jarang banyak dari mereka yang tidak memiliki ketegaran itu memilih untuk berhenti sekolah. Sungguh sangat disayangkan jika banyak terjadi kejadian seperti itu.
Quote:Quote:Bagaimana Dengan Masa Sekarang ?
Ilustrasi : google.com
Quote:Apa yang ane tulis diatas tidak hanyak dialami oleh anak 90an, anak jaman sekarang pun masih mendapati aturan tidak naik kelas tersebut. Banyak pro dan kontra tentang hal itu, namun pada masa sekarang sering sekali ane membaca setiap akhir tahun pelajaran banyak sekali orang tua yang protes karena anaknya tidak naik kelas, bahkan sampai mengadukan guru, ada pula yang ane baca seorang anak sampai memukul guru karena tidak naik kelas. Sungguh miris ane membacanya. Pada masa ane sekolah dulu hal seperti ini sangat jarang terjadi, tidak naik kelas banyak yang menganggap itu hal yang wajar dan biasa. Harus diakui bahwa aturan tidak naik kelas ini ada pro dan kontranya, entah ke depannya akan seperti apa .