Pada masa itu agama Islam dibawa oleh pedagang muslim dari suku Tuareg dan Berber.
Mereka mulai mendirikan beberapa masjid sebagai sarana ibadah kepada Allah.
Mesjid yang berada di Mali itu sangatlah unik, jika banyak masjid lain dibangun menggunakan marmer atau bahan bangunan lain.
Masjid yang mempunyai nama Masjid Nando itu dibuat dari lumpur dan kayu.
Bentuknya pun sangatlah berbeda dan tidak lazim, sekilas orang yang melihat mungkin tidak akan mengira kalau bangunan tersebut adalah masjid.
Bangunan Masjid Nando termasuk unik, karena tidak ada marmer atau kubah sebagaimana masjid-masjid lainnya yang terbangun secara umum.
Seluruh bangunannya hanya dilapisi lumpur termasuk lantai di dalam masjid.
Bahkan bahagian tepi lantai, tetap dibiarkan lebih tinggi dari bangunan yang lain dan menyerupai pinggiran benteng dengan rekabentuk lama.
Meski demikian, pada setiap sisi dalam bangunan masjid dihiasi dengan tulisan kaligrafi yang juga dibuat dari lumpur.
Menurut mitos masyarakat setempat, Masjid Nando tidak dibangun oleh manusia.
Tetapi oleh makhluk halus yang berbadan tinggi besar.
Keyakinan ini diperkuat dengan ditemukannya tapak kaki besar pada salah satu sisi masjid.
Namun terlepas dari mitos pembangunannya dibantu oleh makhluk ghaib, hingga ini Masjid Nando masih berfungsi dengan baik sebagai Masjid. (tercengang.net)