Mengejutkan, Nil Maizar Di Kabarkan Akan Melatih Sriwijaya Fc

 Isu Nil Maizar Latih Sriwijaya FC, Ini Obrolan Rahasia dan Tanggapannya

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) dan Nilmaizar bersepakat mengakhiri kerja sama. Dengan demikian, Nilmaizar tidak lagi menjabat sebagai pelatih kepala di sisa laga Liga 1.
Pasca berakhirnya kontrak kerjasama ini, sejumlah klub pun dikait-kaitkan dengan Nil Maizar. Sebut saja Sriwijaya FC yang selama ini mencari pelatih kepala, setelah menunjuk Hartono Ruslan sebagai pelatih arateker.
SFC tetap butuh sosok pelatih kepala, dan Nil Maizar sejak musim lalu sudah dikatikan meski akhirnya manajemen memiliki Widodo untuk kemudian menunjuk Lessa yang kemudian dipecat, dan kini masih mencari sosok pelatih yang tepat.

Selain Sriwijaya FC ada pula beberapa klub lainnya yang membutuhkan jasa pria asal Padang itu.
Seperti diketahui, hubungan kerjasama Nil Maizar dan Semen Padang berakhir setelah CEO PT KSSP, Iskandar Z Lubis, mengatakan, hal ini didasari dari penampilan yang tidak maksimal dari tim Semen Padang FC pada laga-laga terakhir.
Nil Maizar dan Boaz Arthur
Nil Maizar dan Boaz Arthur (SRIPOKU.COM/HENDRA KUSUMA)
Untuk sementara, manajemen menyerahkan posisi pelatih sementara kepada asisten pelatih, Delfi Adri, dibantu oleh Zulkarnain Zakaria dan Dino Sefrianto, serta Suhatman Imam selaku penasihat teknis.
Iskandar menambahkan, dengan adanya perubahan ini, diharapkan Semen Padang dapat mendapatkan warna baru dalam permainan. Menurut dia, dengan kondisi tim yang kurang baik di klasemen, manajemen akan terus melakukan perubahan-perubahan agar tim bisa tampil lebih maksimal.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada coach Nil, yang sudah bersama kami selama ini," ujar Iskandar.
Di samping itu, Kepala Departemen KSU PT Semen Padang ini juga berharap pada laga kandang Jumat depan, suporter dapat kembali memenuhi Stadion H Agus Salim, Padang.
Hal ini bertujuan untuk terus memberikan dukungan bagi tim pada saat masa-masa sulit agar dapat terus bersemangat.
Bahkan, saat ini, manajemen juga telah mengambil langkah lainnya agar stadion kembali penuh.

Langkah tersebut adalah dengan menurunkan harga tiket pertandingan Semen Padang vs Madura United.
Meski sudah berlansung lama, wawancara wartawan Sumsel kepada Nil Maizar masih terekam jelas.
Nil Maizar yang kala itu menggelar Pre Match jelang Sriwijaya FC kontra Semen Padang di Jakabaring, 11 Agustus 2017 kemarin, memuji Sriwijaya FC tim berkualitas. Dia menilai, tidak seharusnya Sriwijaya FC terpuruk musim ini.

Di akhir sesi pre mact Nil kemudian dimintai tanggapan ketika Sriwijaya FC ada minat menunjuknya sebagai pelatih kepala.
Dia mengaku kala itu tidak mau berbicara banyak, karena masih bersama Semen Padang."Tetapi saya bisa saja menerima, asal semua cocok," ujar Nil Maizar.
Intinya pelatih Nil Maizar sebenarnya ada minat untuk melatih Sriwijaya FC apalagi kini sang pelatih tengah menganggur pasca mundur dari Semen Padang.
Sementara dalam wawancara kemarin Nil mengaku iklas dipecat Semen Padang, dalam sepakbola itu hal yang biasa. “Itu (pemecatan) hal biasa dalam sepakbola. Bayern Munchen saja memecat Carlo Ancelotti. Begitu juga dengan Ranieri yang membawa Leicester juara Primer League,” tutur Nil saat jumpa pers usai laga.
“Itu biasa aja dalam sepakbola, kita tidak usah takut dipecat kok,” jelasnya lagi.
Nil Maizar (lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat, 2 Januari 1970; umur 47 tahun) adalah seorang mantan pemain yang kemudian menjadi pelatih sepak bola Indonesia. Ia merupakan mantan pemain belakang Semen Padang FC dan juga pernah menjadi pelatih tim nasional sepak bola Indonesia.
Pendidikan awal didapatnya dari SD Negeri 4 Teladan Payakumbuh (1977-1983) dan SMP Negeri 1 Payakumbuh (1983-1986).

Ia kemudian masuk ke SMA Negeri 39 Jakarta dan lulus pada tahun 1989. Ia memulai kariernya di klub kampung halamannya, Persepak Payakumbuh, di usia 10 tahun pada 1980.
Enam tahun kemudian, ia bergabung dengan Diklat Padang, tetapi hanya setahun kemudian, ia terpilih ke Diklat Ragunan.
Nil merupakan anggota tim nasional Indonesia Garuda II pada periode 1989-1991. Pada tahun 1990, Nil sempat merasakan magang di klub elite Sparta Prague di Republik Ceko. Selama enam bulan berada di klub tersebut, Nil bersama rekannya di timnas, Agus Yuwono, tampil di kompetisi kasta kedua. Ia ditangani oleh pelatih legendaris Ceko, Josef Masopust.

Setelah kembali dari Ceko, Nil bermain di Semen Padang selama lima tahun (1992-1997). Ia ikut serta dalam skuat Kabau Sirah yang memenangi Piala Galatama pada 21 Juli 1992, mengalahkan Arema Malang dengan skor 1-0.
Ia kemudian dua tahun bermain untuk PSP Padang sebelum memutuskan pensiun pada 1999.
Sambil menekuni sepak bola sebagai profesinya, Nil juga tercatat sebagai mahasiswa Universitas Ekasakti Padang pada 1992 sampai 1999, dimana ia meraih gelar sarjana ekonomi.
Memulai Karir Pelatih
Nil Maizar
Nil Maizar (ISTIMEWA)
Arcan Iurie ditunjuk menjadi pelatih Semen Padang pada tahun 2009, saat klub tersebut masih di Divisi Utama Liga Indonesia.
Nil ditunjuk sebagai asistennya. Duet tersebut berhasil mengantarkan Semen  Padang ke Liga Super Indonesia 2010-11 lewat kemenangan 1-0 kontra Persiram Raja Ampat pada 29 Mei 2010 di Stadion Manahan.
Polemik bergulir saat manajemen Semen Padang tidak memperpanjang kontrak sang pelatih asal Moldova. Nil justru ditunjuk menjadi pelatih kepala Semen Padang. Pada musim perdananya, Nil berhasil membawa Semen Padang ke posisi keempat Liga Super.
Saat klub memutuskan bergabung ke Liga Prima untuk musim 2011-12, Nil tetap melatih SP.