Namun bagaimana para agen ini mencari mangsa untuk menjadi artis pemain film dewasa bukanlah seperti yang kita perkirakan.
Jangan harap kita membuat surat lamaran seperti kita melamar sebuah pekerjaan ya kawan, stigma negatif pada artis film dewasa juga terjadi di negeri sakura ini, nah mungkin kalian tahu agensi TKW kalau di Indonesia yang berburu dan menawarkan pekerjaan kepada wanita-wanita yang ekonominya dilihat kurang mapan dengan gaji tinggi, dan juga iming-iming bonus yang tinggi dan sebagainya.
Trik agensi ini mirip namun tak sama dengan yang ada disini dimana agensi TKW menawarkan secara door to door di kampung-kampung, Sedangkan para agensi di Jepang akan menawarkan wanita-wanita yang menarik baik di mall, taman, tempat umum dan lainnya. Mereka ditawarkan menjadi model, artis, penyanyi dengan sejuta kata manis yang di lontarkan para agensi, jangan harap para agensi ini bicara sejujurnya kepada mereka ya kawan, bahkan iming-iming popularitas menjadi kunci rayuan mereka.
Target mereka pun random, tidak semua wanita di tawari para agensi ini rata-rata mereka yang direkrut berusia 18-25 tahun. Sebagian bahkan ada yang sudah berumah tangga ya kawan. Masih muda, polos, dan belum stabil finansialnya, dan ditawari hal yang membuat bisa cepet banyak uang, siapa coba yang nggak tertarik bila ditawari gaji yang gede, lalu dengan popularitas selangit, dan kesempatan muncul di TV sebagai artis, bintang model. Mereka terhasut sama tawaran bak sales profesional yang menjanjikan karir sukses, namun ternyata itulah awal dari hancurnya hidup mereka.
Sekalinya mereka sign in kontrak jangan harap hidupnya akan aman, mereka awalnya hanya terhasut rayuan sang agensi dan di suruh tanda tangan kontrak namun tak paham dengan aturan-aturan yang mengikat di dalam kontrak tersebut.
Ketika syuting perdana barulah mereka sadar bahwa ia terjerumus dalam industri film dewasa, mau tidak mau wanita yang sudah sign in mengikuti apa kata produser. Kalau mereka ingin membatalkan kontrak akan terkena denda yang sangat mahal, menurut sumber sekitar 24 million yen ($240,000).
Bahkan hidup mereka di kontrol pihak agensi, tak jarang ancaman susah cari kerja di bidang lain karena sudah dapat cap bintang Porno, jadi tidak akan bisa keluar dari dunia pornografi. Tak jarang mereka yang tertekan dan depresi mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Pihak Organisasi kemanusiaan memang sudah mengetahui hal ini, bahkan banyak juga adegan-adegan yang memaksa mereka diperlakukan secara kasar untuk sebuah tayangan yang ekstreem. Meski belum jelas undang-undang yang menaungi, tapi saat ini banyak organisasi pembela HAM yang lagi mendorong pemerintah Jepang buat melakukan upaya menghentikan masalah ini, namun tampaknya ada sesuatu yang besar di balik itu hingga pemerintah Jepang sendiripun tak berdaya, entah apakah mafia Yakuza bermain dibalik layar ??
Jadi buat kalian yang senang menonton film dewasa, sama saja kalian senang di atas penderitaan orang lain. Semakin banyak user yang suka dengan mengkonsumsi film dewasa, maka agensi semakin giat mencari mangsa baru untuk dijebak sebagai bintang film dewasa.
Semoga saja artikel ini dapat membuka mata hati saudara, bahwa banyak ilegal recruitment yang terjadi dalam menyediakan bintang baru. Semoga artikel ini berguna ya kawan...sebelum coment srruuputt kopi dolo kawan..