Berikut ini adalah Cara Yang Dapat Melebur Dosa

SRIPOKU.COM-- Manusia tak lepas dari perbuatan jahat dan dosa,
karena sudah kodrat manusia yang merupakan tempat salah dan dosa.
Jika kita melakukan satu dosa, maka akan menambah satu titik hitam dihati.
Dapat kita bayangkan bagaimana jika kita melakukan dosa secara terus menerus, maka akan membuat hati akan menjadi keras dan mati.

Untuk itu, sebelum terlambat, sebaiknya kita segera memperbaiki diri kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Untuk menghapus segala kesalahan dan segala dosa yang kita lakukan agar Allah menerima dan mengampuni dosa kita, jalan satu-satunya adalah memperbaiki sikap dan tingkah laku kita kepada manusia dan mahluk ciptaan Allah.
Sebenarnya Rasulullah sudah menyebut beberapa hal yang dapat melebur dosa.
Beberapa hal ini sudah terjadi pada diri kita, namun seringkali kita tidak menyadarinya, bahkan tidak menyukai hal-hal yang dapat meleburkan dosa ini.
Beberapa hal yang dapat melebur dosa tersebut seperti yang di sebut Rasulullah adalah:

1. Kepayahan
Ilustrasi kelelahan
Ilustrasi kelelahan ()
Kita tentu sering mengalami kepayahan, apalagi dalam hal berbuat baik yang kadang kala membuat seluruh anggota tubuh kita terasa lelah dan sakit.

Semua kelelahan yang kita rasakan itu jangan sampai membuat kita mengeluh, karena dibalik semua itu ada pahala yang agung yang dapat menghapuskan semua dosa-dosa kita.
2. Kesedihan
Ilustrasi
Ilustrasi ()
Rasa sedih terkadang muncul saat kita berpikir apa yang kita bayangkan selama ini tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

Allah SWT memberi kesedihan kepada seseorang membunyai maksud agar dia lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan memohon bantuanNya.
Dan Allah ingin mengetahui seberapa besar ia bersabar dan menerima kenyataan yang sudah ditentukanNya.

3. Penindasan
Ilustrasi
Ilustrasi ()
Bentuk penindasan yang dilakukan seseorang kepada kita hendaknya kita ambil hikmahnya.
Karena tidaklah terjadi penindasan itu kecuali sudah dalam rencana Allah kepada kita, karena Allah menginginkan sesuatu dari kita.
Baiknya kita serahkan semuanya kepada Allah SWT, karena dialah yang maha mengetahui dan maha berkehendak.
Bentuk penindasan merupakan salah satu pelebur dosa bagi orang yang hanya berserah kepada Allah taala.

4. Kegelisahan
Ilustrasi
Ilustrasi ()
Rasa gelisah merupakan bentuk kondisi yang sangat dibenci oleh manusia.
Penyebab rasa gelisah bisa disebabkan oleh berbagai alasan dan faktor tertentu yang membuat manusia berpikir ragu untuk melakukan sesuatu.
Rasa gelisah tidak hanya datang dari dalam diri kita sendiri, tapi bisa juga datang dari hal lain yang begitu sulit untuk diselesaikan dan dicari permasalahannya.
Rasa gelisah itu merupakan salah satu ujian dari Allah untuk kita, maha hadapilah gelisah itu dengan pikiran yang tenang dan sabar.
Mudah-mudahan rasa gelisah itu dapat membuat dosa-dosa kita terampuni.
5. Kegoncangan Jiwa
Ilustrasi
Ilustrasi ()
Kegoncangan jiwa merupakan penyakit yang sangat ditakuti oleh manusia, karena dapat membuat seseorang suka mengurung dirinya dan malu untuk bersosial.
Bahkan lebih kegoncangan jiwa dapat menyebabkan orang mudah tersinggung, marah dan kesal.
Kegoncangan jiwa ini merupakan penyakit rohani karena kurangnya pengetahuan tentang ajaran agama.

Bersabar dan berdoa memohon perlindungan kepada Allah merupakan cara untuk mengantisipasi hal tersebut, mudah-mudahan Allah menberi pertolongan.
Itulah beberapa hal yang dapat menggugurkan dosa kita.
Kesemuanya itu merupakan bentuk ujian dari Allah yang diberikan kepada setiap muslim agar kita bersabar dan tidak mengeluh.

Mudah-mudahan hal tersebut dapat membersihan diri kita dari dosa-dosa yang kita lakukan.
Sebagaimana hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim berikut:
“Tiada seorang Muslim yang mengalami kepayahan, rasa sakit, kegelisahan, kesedihan, penindasan, atau goncangan jiwa, bahkan meski hanya duri yang membuatnya kesakitan, melainkan dengan semua itu Allah Ta’ala melebur dosa-dosanya.”
Hadits ini merupakan salah satu bukti Maha Pengasih dan Penyayangnya Allah Ta’ala. Tidaklah Dia menaqdirkan sesuatu, melainkan ada hikmah agung di baliknya.