Heboh Sampai ke Luar Negri Wisata Seks Di Gunung Kamukus Untuk Pesugihan

 Heboh Sampai Luar Negeri, Ternyata Ini Manfaat hingga Cara Ritual Seks di Gunung Kemukus
SRIPOKU.COM - Sex Mountain, begitulah julukan yang diberikan media asing kepada Gunung Kamukus yang konon digunakan oleh orang-orang untuk melakukan ritual sex.
Gunung ini terletak di Desa Pendem, Sumber Lawang, Sragen, Jawa Tengah.
Tiap malam Jumat Pon dan Jumat Kliwon tempat ini akan diramaikan oleh orang-orang yang menjalani ritual untuk mendapatkan kekayaan dan kesuksesan.

Bukan hanya didalam negeri, kehebohan tentang ritual yang yang dilakukan penduduk di gunung kamukus ini telah menghebohkan dunia Internasional.
Beberapa media asing kembali memberitakan tentang ritual yang berlokasi di Gunung Kamukus ini.

Seperti berita yang dikutip dari ynaija.com, artikel yang mengangkat judul "Understanding the Paradoxial Pon Festival of Indonesia" ini menyebutkan bahwa semua peserta harus bermalam di puncak Gunung dan diakhir dari ritual tersebut diharuskan bagi mereka untuk melakukan ritual sex dengan orang asing bagi mereka yang menginginkan keberuntungan di masa depan.
Bukan hanya itu, mereka juga diharuskan untuk melakukan ritual sex sebanyak tujuh kali disetiap 35 hari sepanjang tahun.
Sumber lainnya, seperti yang dilansir oleh dailymail.co.uk, dengan artikel yang berjudul "Welcome to Sex Mountain: The remote Indonesian religious site where married men, housewives and politicians go to have sex with strangers... to bring themselves good fortune".
Berita yang ditulis oleh Patrick Abboud ini menjelaskan kebingungannya untuk mencerna adat yang dilakukan oleh masyarakat di daerah ini.

"Sulit untuk memahaminya, setelah berada di sana butuh beberapa minggu untuk dicerna," ungkapnya.
Setelah mengikuti seluruh kegiatan ritual, ia bertemu dengan dua orang peserta dan mencoba untuk menggali informasi dari mereka berdua.
Ritual di gunung Kamukus
Ritual di gunung Kamukus (Istimewa)
"Seorang peziarah lain yang dia temui juga tidak ingin terlalu banyak membicarakannya karena takut istrinya mencari tahu," ujar Abboud di dalam tulisannya.
"Ini sangat sulit untuk membuat wanita berbicara, jelas sekali kalau mereka sudah selingkuh dari suaminya," tambahnya.
Terkait dengan ritual ini, warganet pun ikut angkat bicara.
@lisfara06 berpendapat,"Ritual yang engga sesuai dengan pancasila dan indonesia jadi jangan bangga..!!!"
@andianzi1 pun memliki pendapat yang serupa, "perbuatan seperti ini kok dibiarkan"
"Hmmmmmm" ritual ini ditanggapi dengan dingin oleh pemilik akun @aenugginjm.
berbeda dengan netizen lainnya, @bogabogas kurang percaya dengan ritual ini, "Benarkah? Hoax kali.Kemungkinannya tipis."
Konon ketika kerajaan Demak menyerang Majapahit, runtuhlah kejayaan dari Kerajaan Majapahit. Oleh karena itu Pangeran Samudera dan Ibunya ikut ke Demak
Selama tinggal di Demak, Pengeran Samudra belajar Islam kepada Sunan kalijaga dan kemudian melanjutkan perjalanan mencari ilmunya kepada Kyai Agung Gugur dari desa Pandan Gugur di lereng gunung Lawu.
Setelah dirasa cukup mendapatkan ilmu, pangeran Samudra kembali ke Demak.

Dalam perjalannya pulang, Pangeran Samudra singgah di Desa Gondang untuk menyiarkan agama Islam disdesa tersebut.
Setelah itu, Pangeran Samudra melanjutkan perjalanannya, akan tetapi Pangeran Samudra jatuh sakit. Karena tak kuat menahan sakit akhirnya berhenti di Dukuh Doyong (sekarang wilayah Kecamatan Miri) dan akhirnya Pangeran Samudra meninggal dan jasadnya dimakamkan di perbukitan Dukuh Miri.

Masyarakat sekitar memberikan tempat itu nama “Dukuh Samudro” yang sampai kini terkenal dengan nama “Dukuh Mudro”.
Semula makam Pangeran Samudro masih sangat sepi karena masih berupa hutan, dan masih banyak dihuni oleh binatang-binatang buas. Lambat laun masyarakat mulai mulai banyak mendiami desa tersebut.
Selama berdiam di lokasi itu, masyakarat kerap melihat kabut hitam seperti asap yang berbentuk kukusan (tempat mengukus nasi terbuat dari bambu) tampak menyelimuti makam Pangeran Samudera yang dipercaya masih ada g
aris keturunan dengan Kerajaan Majapahit.
Kabut itu terlihat menjelang musim hujan atau musim kemarau, muncul seperti asap (kukus).

Begini Cara Mengikuti Ritual Seks di Gunung Kemukus
Banyak pria yang sudah menikah, istri yang selingkuh dan pejabat pemerintah yang ikut dalam ritual seks yang terjadi di Gunung Kemukus, Jawa Tengah, Indonesia. Alasan mereka tak banyak.
“Saya datang kesini untuk mencari keberuntungan,” ujar seorang janda bernama Mardiyah kepada SBS Dateline News.


Wanita ini adalah satu dari ribuan orang yang kerap bepergian ke puncak salahsatu gunung di Jawa ini untuk melakukan ritual seks.
Mardiyah pun langsung melakukan ritualnya. Ia berdoa di sebuah batu yang ada di Gunung Kemukus.
Berharap doanya itu membawa keberuntungan.
Setidaknya bisa membantunya melunasi hutang-hutangnya yang menumpuk.
SBS/Ruangan untuk wisata seks yang ada di Gunung Kemukus
SBS/Ruangan untuk wisata seks yang ada di Gunung Kemukus ()
Lalu apa syaratnya agar keinginannya itu terkabul?
Melakukan seks dengan orang asing adalah syarat utamanya.
Mereka percaya itu akan memberikan kekayaan dan banyak keberuntungan.
Seorang pria bernama Gepeng mengaku bepergian ratusan kilometer hanya untuk sampai ke Gunung Kemukus. Ia sama seperti penganut ritual seks lainnya.
“Datang saja kesana dan carilah orang asing. Berhubungan lah dengannya. Tentunya berbeda dengan istrimu yang ada di rumah. Hanya sejarah lah yang bisa memperlihatkan itu (mitos ritual seks) terbukti atau tidak,” katanya.
Pengunjung lainnya ikut berkomentar. “Aku bahkan tak memberitahu istriku. Tak mungkin dia tahu aku kesini,” jelasnya.
Ritualnya dimulai dengan berdoa dan memberikan persembahan. Lalu mereka membasuh tubuhnya di air suci yang ada di lokasi tersebut. Setelah itu, saatnya bercinta.
“Ini memang aneh. Sebuah paradox. Disitu ada masjid, ada kuil. Tapi di luarnya, ada pula tempat untuk berhubungan seks,” kata Professor Keontjoro Soeparno, pakar sosio psikologi dari Universitas Gajah Mada. Ia mengaku sudah mempelajari ritual ini selama 30 tahun.
Meski berkedok ritual, namun Keontjoro mengestimasikan hampir setengah perempuan yang ada di sana justru adalah PSK.
“Pemerintah membangun fasilitas. Namun dimanfaatkan orang untuk berbuat seks. Agama Islam sangat melarang ini. Namun tampaknya pemerintah tidak mau tahu. Mereka lebih tertarik dengan keuntungan. Dan meninggalkan masalah agamanya,” katanya.
Anehnya, jika orang yang berhubungan seks mengeluarkan duit untuk membayar pasangannya, maka ritual tidak akan bekerja. Artinya keberuntungan tidak akan datang. Pertanyaan lalu muncul. Dari mana kita tahu ritual seks ini akan berhasil? Apakah dengan berhubungan seks dengan orang asing di gunung ini maka rejekimu langsung bertambah?
“Berdoalah kepada Tuhan. Setelah datang kesini, bisnisku mulai untung. Padahal sebelumnya aku punya hutang. Meskipun sedikit untungnya, tapi saya merasa harus tetap berterimakasih. Aku mendapat berkat dari sini,” kata Mardiyah. (*)