Kafr Kanna adalah kota Arab Israel yang terletak di bagian utara wilayah Israel dekat dengan Lebanon bagian selatan. Wilayah ini sebenarnya masih termasuk dalam wilayah Galilea karena memang tidak jauh juga dari Danau Tiberias (yang disebut juga Laut Galilea).
Kotanya tidak besar-besar amat. Lebih dari 80% penduduk menganut agama Islam dan sisanya adalah penganut Kristen. Disebut kota Arab karena memang didominasi oleh keturunan Arab baik yang menganut Islam maupun Kristen.
Kafr Kanna, kota kecil ini menjadi menarik. Selama berabad-abad kota ini hidupnya sudah bagaikan mukjizat karena mukjizat yang konon dan secara tradisi dipercaya terjadi ketika Tuhan Yesus untuk pertama kalinya membuat mukjizat atas permintaan ibuNya. Mukjizat itu memang dikenal sebagai “mukjizat pertama” ketika Yesus mengubah air menjadi anggur dalam suatu pesta pernikahan di Kana, Galilea (Yohanes 2:1-11).
Gereja Kana di Galilea diperingati sebagai tempat mukjizat Yesus yang pertama kali. Sebenarnya tempat ini menjadi saksi dua mukjizat di Galilea – pertama, perubahan air menjadi anggur dan penyembuhan jarak jauh seorang anak seorang pejabat 32 km jauh dari Kapernaum (Yohanes 4: 46-54).
Ada 2 lokasi lagi di wilayah Galilea dan satu lokasi di Lebanon Selatan yang juga dipandang mungkin sebagai lokasi yang disebut Kana dalam kisah mukjizat pertama tersebut. Kedua lokasi di wilayah Galilea tersebut antara lain Kana-el-Jalil atau Khirbet Qana (lokasi ini tidak terlalu jauh dari Kafr Kanna) dan satu lagi Ain Kana (yang lokasinya lebih dekat ke Nazareth). Sementara di Lebanon bagian selatan ada desa yang bernama desa Qana. Kemungkinan-kemungkinan lokasi yang disebut Kana itu terjadi karena perubahan geopolitik yang terjadi berabad-abad di wilayah utara Israel tersebut. Namun demikian, lepas dari studi arkeologi yang masih berlanjut di beberapa lokasi tersebut, memang Kafr Kanna yang memiliki klaim paling kuat sebagai lokasi tradisional tempat peristiwa mukjizat pertama itu terjadi.
Replika Asli Tempayan Anggur Cana
Lokasi gereja Cana ini juga merupakan situs arkeologis yang luar biasa nilai sejarahnya karena berdasarkan penggalian di lokasi tersebut, terdapat beberapa lapis situs bangunan dari masa yang berbeda selain kapel Fransiskan (tahun 1880), reruntuhan bangunan dari abad ke-14, makam dari masa Byzantine (abad ke-5 hingga ke-6, reruntuhan sinagoga Yahudi dari abad ke-4 hingga ke-5, serta lapisan bekas kediaman/rumah pribadi dari abad pertama hingga ke-4 masehi. Temuan arkeologis dari lapis-lapis waktu yang berbeda inilah yang menunjukkan bahwa lokasi tersebut merupakan lokasi sangat penting yang dapat ditelusuri keberadaannya hingga abad pertama. Itulah sebabnya, maka lokasi ini hingga sekarang memegang klaim paling kuat sebagai lokasi tradisional tempat peristiwa mukjizat air diubah menjadi anggur.
Sumber