Tak berapa lama, hujan gerimis pun turun membasahi kota nabi ini. Namun gerimis tak berlangsung lama.
Kendati begitu warga Madinah dan para jemaah haji yang melakukan ziarah ke kota ini pun bersyukur karena udara sedikit sejuk.
Tadinya suhu mencapai 48 derajat, berubah menjadi 36 derajat celsius.
Namun usai salat Asar pukul, 16.45 WAS atau pukul 21.00 WIB hujan cukup deras tumpah ruah hingga satu jam.
Pantauan Sripoku.com di Madinah, melihat jemaah haji dari berbagai negara, tak kecuali orang Indonesia mandi hujan, begitu pun dengan warga Madinah.
Mereka keluar dari toko-toko mereka berdoa dengan menghadap ke arah kiblat.
Namun ada juga yang pulang ke hotel menutupi kepala dengan payung.
"Alhamdulillah, ini Rahmat, Allah turunkan hujan. Berokah,' kata Mahfuz (30), warga Madinah.
Menurut Mahfuz, hujan yang turun di Madinah sangat langka, bahkan sejak beberapa tahun terakhir tidak pernah hujan.
Kendati curah hujan yang turunnya beritensitas rendah, namun ruas jalan di kota Madinah basah, utamanya di pelataran Masjid Nabawi.
Puluhan pekerja di berbagai Pindul masuk menuju Masjid dikeringkan dengan menggunakan alat manual hingga pengerahan mobil khusus pembersih lantai.
Hal itu dilakukan agar pelataran masjid tetap kering dan tak basah sehingga tidak membahayakan para penziarah Madinah untuk masuk Masjid Nabawi.
Udara Subuh Segar
Dampak hujan yang mengguyur Madinah, udara di Waktu subuh, Kamis (17/8/2017) pukul 04.35 WAS atau pukul O9.35 WIB relatif lebih segar dengan suhu 33 derajat.
Tampak dari keceriaan jemaah menuju masjid tanpa memakai penutup kepala dan tak menggunakan masker.
Sebagian jamaah memposting foto hujan di Madinah ini, ke sejumlah kelompok (grup) WA, Line, Facebooker, dan media sosial lainnya.
Seperti Ismet Zein, mantan Sekretaris Perusahaan PT Pusri menuliskan kalimat "Alhamdulillah, Madinah Hujan".
Sementara Ruslan, dari jemaah KBIH Varita Pusri juga memposting berita Madinah hujan dengan membuat status di FB "hujan berkah bagi jemaah haji".
Wartawan Sripoku.com, H Muhammad Husin di Madinah juga melaporkan dari Sembilan Kloter Embarkasi Palembang, sebagian sudah bertolak ke kota Mekkah untuk melaksanakan ibadah umrah.
Informasinya, jemaah haji Kloter 8 Palembang merupakan jemaah haji terakhir yang akan meninggalkan Madinah menuju Mekkah, Minggu (20/8/2017).
"Insya Allah, Kloter 8 ke Mekkah hari Minggu sore," kata Ketua Kloter 8 Palembang H Mahmud.
Kendati curah hujan yang turunnya beritensitas rendah, namun ruas jalan di kota Madinah basah, utamanya di pelataran Masjid Nabawi.
Puluhan pekerja di berbagai Pindul masuk menuju Masjid dikeringkan dengan menggunakan alat manual hingga pengerahan mobil khusus pembersih lantai.
Hal itu dilakukan agar pelataran masjid tetap kering dan tak basah sehingga tidak membahayakan para penziarah Madinah untuk masuk Masjid Nabawi.
Udara Subuh Segar
Dampak hujan yang mengguyur Madinah, udara di Waktu subuh, Kamis (17/8/2017) pukul 04.35 WAS atau pukul O9.35 WIB relatif lebih segar dengan suhu 33 derajat.
Tampak dari keceriaan jemaah menuju masjid tanpa memakai penutup kepala dan tak menggunakan masker.
Sebagian jamaah memposting foto hujan di Madinah ini, ke sejumlah kelompok (grup) WA, Line, Facebooker, dan media sosial lainnya.
Seperti Ismet Zein, mantan Sekretaris Perusahaan PT Pusri menuliskan kalimat "Alhamdulillah, Madinah Hujan".
Sementara Ruslan, dari jemaah KBIH Varita Pusri juga memposting berita Madinah hujan dengan membuat status di FB "hujan berkah bagi jemaah haji".
Wartawan Sripoku.com, H Muhammad Husin di Madinah juga melaporkan dari Sembilan Kloter Embarkasi Palembang, sebagian sudah bertolak ke kota Mekkah untuk melaksanakan ibadah umrah.
Informasinya, jemaah haji Kloter 8 Palembang merupakan jemaah haji terakhir yang akan meninggalkan Madinah menuju Mekkah, Minggu (20/8/2017).
"Insya Allah, Kloter 8 ke Mekkah hari Minggu sore," kata Ketua Kloter 8 Palembang H Mahmud.