Jakarta - GuiFera, begitu nama tenar Guilherme Fonseca di kalangan gamer, awalnya tertinggal 1 - 0 dari Ettorito. Namun pria asal Brasil itu bisa mencetak sebuah gol, dan memaksa pertandingan masuk ke babak tambahan.
Di babak itulah ia berhasil mencetak sebuah gol lagi dan memenangkan pertandingannya. GuiFera pun menang, dan didaulat jadi juara dunia Pro Evolution Soccer alias PES, mengalahkan Ettorito 'Ettorito' Giannuzzi, pada pertandingan final yang diadakan di stadion Emirates milik Arsenal Juni lalu.
GuiFera pun resmi menjadi pemain PES paling jago sedunia. Meski begitu, ia sebenarnya tak punya rahasia khusus untuk bisa menjadi pemain paling jago tersebut, demikian dikutip detikINET dari Esport-news, Senin (28/8/2017).
GuiFera mengaku tak punya rahasia atau resep khusus agar bisa menjadi pemain PES paling jago sedunia. Ia hanya menghabiskan banyak waktu untuk bermain PES secara online, dan bermain melawan teman-temanya dari Amerika Selatan, termasuk Brasil.
Ke depannya ia juga masih menggunakan cara itu untuk bisa mempertahankan kemampuannya. Dan ia yakin bisa mempertahankan gelarnya itu tahun depan, karena ia akan terus berlatih dan game ini menjadi pekerjaan utamanya.
Pria yang mengaku sudah bermain PES sejak kecil ini merasa game ini bisa menjadi pekerjaannya untuk waktu yang cukup lama. Terlebih lagi kebanggaan bisa mewakili Brasil di arena internasional.
"Ini adalah kehormatan yang sangat besar. Namun turnamen ini sangatlah sulit, di mana ada 16 pemain paling jago sedunia, jadi cukup menantang," ujarnya.
Sebagai juara dunia, GuiFera berhak atas hadiah uang sebesar USD 200 ribu atau Rp 2,6 miliar, dan tentu kebanggaan tersendiri bisa membawa Brasil menjadi juara dunia PES. Kemenangan ini juga tentu menjadi spesial bagi pria berusia 17 tahun itu, karena tahun lalu di kejuaraan yang sama ia kalah di final dengan skor 4 - 3.
"Sangat menyenangkan bisa datang ke Eropa. Tanpa Konami dan PES, aku tak mungkin mempunyai kesempatan datang ke sini, aku sangat bahagia bisa menjadi bagian dari sejarah stadion ini," ujarnya dalam wawancara selepas pertandingan.
Sebagian uang hasil kemenangannya itu akan dipakainya untuk membayar biaya kuliahnya di Brasil. Meski ia juga belum yakin sisa uangnya itu akan dipakai untuk apa.