Gumpalan awan turun ke bumi ko bisa, secara ilmu alam harusnya tidak mungkin, biasanya yang bisa ada di bawah disebut kabut, dan bentuknya tidak mirip awan yang menggumpal hanya berupa asap yang tipis, sedang kalau tebal seperti kita masuk ke dalam asap tidak bisa kita ambil.
Berbeda dengan fenomena alam yang terjadi di tanah papua yang sempat membuat geger warga net, tepatnya fenomena ini terjadi di Kampung Warsambin, Distrik Teluk Manyabilit, Kabupaten Raja Ampat.
Fenomena ini terjadi tanggal 17 september 2017, bentuk awan yang menggumpal tetsebut tidak seperti asap malah terlihat seperti salju, atau busa namun setelah matahari mulai bersinar awan ini perlahan pun menghilang dengan sendirinya.
Menurut sumber tidak hanya di raja ampat saja ada awan yang turun ke bumi sebelumnya di Maroko pernah ada kejadian serupa, tepatnya di tahun 2016.
Dari beberapa sumber yang ada di Maroko mirip sekali dengan yang di taja ampat seperti bentuk busa dan mengumpul bahkan bisa di ambil bagian dari awan itu, mirip sama yang terjadi di raja ampat, walaupun di bantah kejadian yang maroko oleh peneliti disebabkan busa polusi di daerah itu tapi di raja ampat bagaimana ??
BMKG pun sepertinya sedang bingung banyaknya fenomena aneh yang terjadi di masa kini, dari hujan yang turun hanya satu rumah hingga awan jatuh dari bumi, fenomena tak masuk akal silih berganti datang di tanah pertiwi.
Belum lagi badai dahsyat yang terjadi di belahan bumi lain, dan juga panas ekstreem di negara tropis ini, seperti Jabodetabek suhu panasnya tidak seperti biasa.
Banyaknya fenonema aneh di masa sekarang menandakan bumi sudah terlalu tua dan banyaknya kejadian di luar akal, apakah ini salah satu tanda akan datangnya akhir zaman.