Jumat Mendatang Candi Borobudur Ditutup untuk Wisatawan Perorangan
Semarang - Kawasan Candi Borobudur akan ditutup sementara untuk wisatawan yang datang perorangan pada hari Jumat (8/9) mendatang. Hal itu diberlakukan meskipun rencana aksi bela Rohingya di Borobudur dipastikan batal.
Pernyataan itu diungkapkan Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono, usai rapat koordinasi kepolsian, TNI, dan tokoh lintas agama di kantor Gubernur Jawa Tengah. Hadir dalam rapat Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng Mudjahirin Tohir.
Ditegaskannya, aksi massa yang semula akan digelar di Borobudur dialihkan ke Masjid An Nur di Mungkid, Magelang. Namun aksi tidak boleh dilakukan dengan orasi melainkan kegiatan simpatik elegan dan penggalangan dana saja.
Meski demikian, langkah antisipasi tetap diberlakukan. Sekitar 2.200 personel kepolisian dan 300 personel TNI akan disiagakan untuk melakukan pengamanan baik di kawasan Borobudur dan perbatasan.
Borobudur rencananya juga akan ditutup sementara bagi wisatawan yang datang perorangan. Namun untuk wisatawan mancanegara atau wisatawan yang datang berkelompok dan terjadwal masih diperbolehkan masuk. Hal itu untuk memudahkan pengawasan.
"Yang perorangan tidak (tidak bisa masuk). Mancanegara dan grup kelompok tetap buka. Sementara (perorangan) tidak, hanya sehari saja," tegas Sri.
"Kan ini kalau sudah dalam kelompok dan organsasi mudah pemantauan. Banyak lho nanti personel yang diterjunkan di sana. Kebetulan tanggal 9 kan Presiden mau ke Magelang," imbuhnya.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, juga kembali menegaskan status siaga 1 dan persiapan 2.500 personel TNI/Polri tetap diberlakukan di Jateng mulai hari Kamis (7/9) hingga Sabtu (9/9) meski rencana aksi di Borobudur dibatalkan.
"Tetap siaga 1 mulai Kamis, Jumat, Sabtu. Kekuatan tetap siagakan untuk antispasi hal-hal, perubahan-perubahan situasi di lapangan. Kita tidak boleh kecolongan," tegas Condro. (alg/mbr)
Semarang - Kawasan Candi Borobudur akan ditutup sementara untuk wisatawan yang datang perorangan pada hari Jumat (8/9) mendatang. Hal itu diberlakukan meskipun rencana aksi bela Rohingya di Borobudur dipastikan batal.
Pernyataan itu diungkapkan Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono, usai rapat koordinasi kepolsian, TNI, dan tokoh lintas agama di kantor Gubernur Jawa Tengah. Hadir dalam rapat Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng Mudjahirin Tohir.
Ditegaskannya, aksi massa yang semula akan digelar di Borobudur dialihkan ke Masjid An Nur di Mungkid, Magelang. Namun aksi tidak boleh dilakukan dengan orasi melainkan kegiatan simpatik elegan dan penggalangan dana saja.
Meski demikian, langkah antisipasi tetap diberlakukan. Sekitar 2.200 personel kepolisian dan 300 personel TNI akan disiagakan untuk melakukan pengamanan baik di kawasan Borobudur dan perbatasan.
Borobudur rencananya juga akan ditutup sementara bagi wisatawan yang datang perorangan. Namun untuk wisatawan mancanegara atau wisatawan yang datang berkelompok dan terjadwal masih diperbolehkan masuk. Hal itu untuk memudahkan pengawasan.
"Yang perorangan tidak (tidak bisa masuk). Mancanegara dan grup kelompok tetap buka. Sementara (perorangan) tidak, hanya sehari saja," tegas Sri.
"Kan ini kalau sudah dalam kelompok dan organsasi mudah pemantauan. Banyak lho nanti personel yang diterjunkan di sana. Kebetulan tanggal 9 kan Presiden mau ke Magelang," imbuhnya.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, juga kembali menegaskan status siaga 1 dan persiapan 2.500 personel TNI/Polri tetap diberlakukan di Jateng mulai hari Kamis (7/9) hingga Sabtu (9/9) meski rencana aksi di Borobudur dibatalkan.
"Tetap siaga 1 mulai Kamis, Jumat, Sabtu. Kekuatan tetap siagakan untuk antispasi hal-hal, perubahan-perubahan situasi di lapangan. Kita tidak boleh kecolongan," tegas Condro. (alg/mbr)