Berdasarkan National Institute of Mental Health, gangguan kecemasan adalah gangguan jiwa yang paling banyak diderita oleh orang Amerika, di antaranya sebanyak 40 juta orang dewasa.
Pernah mengalami gangguan kecemasan? Seringnya, kecemasan adalah hasil dari rasa takut (kebanyakan berdasarkan hal-hal yang bahkan belum terjadi) seperti tentang situasi yang belum pasti, tempat, dan bahkan orang-orang yang Agan temui.
Ini hal yang sangat serius. Sebuah studi dari Dr. Michael Freeman, seorang profesor klinis di University of California, San Fransisco, menemukan bahwa hampir setengah dari 242 pengusaha yang disurvei dilaporkan mengalami gangguan kecemasan dan depresi setidaknya satu kali atau lebih dalam hidupnya.
Kalau kecemasan datang mengganggu, Agan bisa mengurangi rasa cemas tersebut dengan tips ini:
1. Yakinkan pikiran Agan, bahwa Agan aman kok.
Cara yang paling umum disarankan untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan menenangkan sistem saraf dengan menggunakan pernapasan diafragma (deep breathing). Dengan bernapas dalam-dalam seperti itu, maka otak akan mendapat sinyal bahwa Agan sebenarnya enggak berada dalam bahaya, dan sebaliknya itu bisa menyentil tubuh Agan ke dalam mode relaksasi ketimbang mode fight-or-flight. Jika ada bagian otak Agan mengirim sinyal bahwa Agan berada dalam ancaman (padahal kenyataannya enggak), tendang ketakutan tersebut bicara baik-baik kepada dirimu sendiri. Yakinkan pikiran Agan bahwa Agan baik-baik saja. All is well.
2. Latihlah Pikiran Agan untuk Berpikir Positif
Kalau Agan sedang merasa cemas, bergeraklah. Benar-benar bergerak secara harafiah -- pergi keluar dan cari udara segara. Pasang headset dan mulai dengarkan musik favorit yang bikin rileks tentunya selama Agan jalan-jalan itu. Cobalah arahkan pikiran Agan menjauh dari hal-hal yang mengusik Agan. Fokus pada pikiran positif yang Agan rasakan saat berjalan untuk membuat Agan merasa aman, diterima, dicintai, dan dihormati. Saat Agan berada dalam fase tenang, refleksikan diri Agan betapa beruntung dan berkahnya hidup Agan.
3. Tulis Jurnal untuk Merilis Emosi Agan
Tulis ketakutan dan kecemasanmu dalam sebuah jurnal pribadi. Itu bisa membantumu memproses apa rasa yang sesungguhnya Agan rasakan, dan secara otomatis itu akan menyembuhkan Agan. Gunakan buku catatan, dan tulis judul berikut ini: 1) Situasi; 2) Pikiran/Apa yang Agan katakan ke diri sendiri?; 3) Seberapa cemaskah Agan? Tuliskan kalimat singkat tentang situasi dan tanggalnya sehingga Agan bisa memonitor perkembangan emosi.
Wah ide yang menarik nih, nulis jurnal tentang apa yang kita rasakan.
Apalagi kan biasanya cowok tuh sulit mengekspresikan perasaannya karena takut dibilang cengeng atau gimana. Padahal kan laki juga manusia, punya rasa punya hati jangan samakan dengan pisau belati~
4. Belajarlah menerima bahwa Agan enggak bisa mengontrol semuanya
Seringnya, kecemasan adalah hasil langsung dari mencoba untuk mengontrol orang lain, sesuatu, atau situasi tertentu yang sesungguhnya jauh di luar kontrol kita. Dengan memahami bahwa kita enggak bisa mengontrol semuanya dan merilis rasa cemasmu, itu akan membantu Agan mengatur emosi Agan dengan lebih baik. Fokuslah terhadap hal-hal yang bisa Agan kontrol (seperti mengontrol diri sendiri), pelan-pelan, dan lakukan satu-satu apa yang sebaiknya dilakukan. Sekarang Agan bisa mengembalikan fokus kepada hal-hal yang ada di depan Agan, dan lakukan dari situ aja dulu. Dengan merelakan rasa ingin mengontrol yang di luar kuasa kita, akan membantu kita tenang dari rasa ketidaknyamanan yang timbul saat kita cemas.
5. Biasakan Dirimu Terhadap Rasa Takut
Buka diri Agan terhadap apapun yang Agan takuti. Tantang diri Agan untuk menghadapi rasa takut. Itu bisa membuat rasa takut itu kehilangan kekuatan dan kendali atas diri Agan. Enggak peduli apa yang Agan takuti, kalau Agan benar-benar menenggelamkan diri Agan menghadapi hal yang Agan takuti tersebut dalam waktu yang cukup lama, maka lama-lama Agan akan terbiasa. Kelemahan Agan tersebut akan menjadi kekuatan besar Agan.
6. Coba 'Mindfulness'/ Perhatian penuh
Semakin banyak penelitian dalam ilmu saraf menunjukkan bahwa perhatian penuh adalah salah satu rahasia terbaik untuk membantu orang mengatasi kecemasan. Agan bisa mempraktikannya dengan sengaja memusatkan perhatian pada emosi Agan dan menerima dengan cara yang tidak menghakimi apa pun pikiran dan sensasi yang Agan alami saat ini. Matt Tenney, penulis The Mindfulness Edge, merangkumnya seperti ini: "Kita melatih kesadaran kita sehingga kita jadi enggak terganggu dengan pemikiran kita sendiri, yang memungkinkan kita menikmati hidup kita lebih banyak, lebih hadir dengan orang lain, dan untuk melihat dunia, baik di dalam maupun di luar, dengan sangat jelas. "