Menilik Kecanggihan E-CCTV,
Sudahkah Dipertimbangkan Hal Ini?
[ HT# 156 ]
Lagi hangatnya pemberitaan tentang e-tilang yang mulai berlaku dibeberapa kota. Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar menjadi yang terdepan dalam persiapan sistem e-tilang ini. Penerapan e-tilang sebenarnya bukan cuma ada di Indonesia, Amerika sudah diterapkan sejak 2009 , Inggris, Jepang sudah diterapkan sejak 2014, Korea Selatan dan Singapura sudah diterapkan sejak 2012.
Bicara e-tilang tentu tak lepas dari peran teknologinya itu sendiri, kamera untuk merekam kendaraan yang dianggap 'melanggar' nantinya akan menangkap gambar sebanyak 4 tahapan, setidaknya empat foto screenshot bekerja dimulai dari sebelum pelanggaran, saat pelanggaran, sesudah pelanggaran, dan foto jarak dekat kendaraan yang melanggar. Kamera yang bekerja ini disebut dengan E-CCTV, yup sebuah kamera perekam yang katanya cukup canggih dan handal dalam urusan rekam-merekam suatu kejadian dijalan.
Namanya saja ciptaan manusia, tentu ada kekurangannya, seperti yang akan ane bahas soal kamera jenis E-CCTV ini, mengingat pelanggar di negara ini biasanya selalu pintar dan cerdik untuk mengelak dan mengeluarkan jurus beribu alasan, maka adakalanya menurut ane E-CCTV ini dirasa kurang maksimal bekerja, yah ini sih hanya opini ane saja belum melihat dilapangan seperti apa cara kerja, kelebihan dan kekurangan dari kamera E-CCTV ini. Berikut beberapa hal yang dalam fikiran ane perlu diperhatikan apakah E-CCTV ini mampu bekerja maksimal disituasi seperti ane jelaskan dibawah ini. Namun kalaupun point-point dibawah ini bukan menjadi alasan atau kendala sudi kiranya pihak berkepentingan bisa sekalian menjelaskan dan menambahkan di tulisan ane kali ini, nantinya akan ane pajang dipekiwan. Tidak ada maksud apa-apa, ane membuat opini ini bertujuan agar kerja e-tilang semakin maksimal, minim bahkan menjadi 'nol' pelanggaran di negara tercinta ini, aamiin.
Gelap
Kita semua tahu yang namanya situasi dalam gelap kita saja sebagai manusia memiliki keterbatasan penglihatan jarak pandang dalam keadaan gelap. Yah, meski e-cctv mungkin memiliki keunggulan melihat dalam 'gelap' tapi semaksimal apakah daya kerjanya mampu menangkap 'target' pelanggar disituasi ini.
Plat Palsu
Namanya tindak kejahatan, pelanggaran bisa terjadi dimana dan kapan saja, tak terkecuali dijalan menjadi salah satu tempat ang terbilang sering ditemukan. Nah, bagaimana petugas bisa memastikan apakah target' pelanggar itu menggunakan plat kendaraan asli atau palsu. Terkadang orang yang berniat jahat dengan sengaja memakai plat nomor palsu guna memburamkan data si pelaku. Dan kedua terkadang pemilik kendaraan yang sah pun menggunakan plat nomor palsu alias bikinan dipinggir jalan, biasanya mereka yang baru saja memiliki kendaraan 'gress' berusaha untuk 'turun ke jalan' tapi belum mempunyai plat nomor resmi.
Plat Buram
Ini mungkin hampir mirip dengan point pertama, soal keterbatasan penglihatan kamera e-cctv. Kalau ente sering berada di jalan pastinya menemukan kondisi plat nomor kendaraan yang sampai pucat, pelindung mika plat yang gelap, cetakan nomor yang kurang jelas, atau di modifikasi, dan bahkan ditambahkan aksesoris diluar standar resmi, apakah hal in sudah terfikirkan oleh petugas, sedetail apakah kamera e-cctv menangkap 'penampakkan' plat nomor ini.
Tanpa Plat
Nah, kalu ini mungkin memang si pengemudinya bermodal nekat atau memang tidak tahu kalau plat nomornya mungkin jatuh dijalan atau bagaimana. Bagaimana peran e-tiang dan petugas menyikapi ini, apakah bisa disimpulkan target' pelanggar ini siapa dan berasal dari mana?
Letak Plat
Modifikasi kendaraan memang terlihat keren dan tampil beda. Letak plat nomor kendaraan pun kadang pindah leta posisinya, ada yang nemplok di kolong spakboard, disisi body kendaraan atau hanya memiliki 1 plat saja yang kadang letaknya sulit terlihat. Bagaimana petugas mampu mendeteksi target' pelanggar ini agar tidak salah sasaran?
Ketutup Barang
Setiap kendaraan tentunya sudah diberi aturan dan batasan mengangkut barang bawaannya. Dilapangan bisa kita lihat bagaimana target' pelanggar dengan sengaja memuat barang dibatas kewajaran hingga menutupi plat nomor kendaraan. Lalu ada juga biasanya kaum ibu yang menggunakan rok panjang atau tas besar dibelakang hingga menutupi plat nomor dan lampu sein dan ada stiker yang menutup nomor plat. Dapatkah e-cctv dan petugas mengidentifikasi target' pelanggar ini?
Plat Patah/ Tekuk
Ini sebenarnya jarang terjadi dan jarang ditemukan, tapi memang benar-benar ada dijalanan. Seperti beberapa kali ane menemukan kendaraan motor yang platnya tinggal separuh saja. Ketika target' pelanggar melakukan pelanggaran bagaimana pettugas bisa menyimpulkan bahwa si 'A' adalah pelakunya. Jangan sampai salah sasaran deh ya!
Faktor X
Ane rasa teknologi e-cctv in tentunya sudah sangat matang dibuat dan digunakan dilapangan. Namun apa yang terjadi bila tiba-tiba kamera tidak bekerja mungkin karena human error, listrik padam, atau memang kameranya yang rusak dan saat itu di tkp terjadi kejadian yang luar biasa, bagaimana petugas bisa menyimpulkan siapa target' pelanggar ini?
Dari semua point diatas mengingat e-cctv adalah masih buatan manusia ane harap sih sudah difikirkan oleh pihak berwenang. Semoga in bisa menjadi bahan kajian untuk ditindak lanjuti agar kerja e-tilang dinegara ini bisa bekerja dengan maksimal. TAPI YANG TERPENTING DARI INI SEMUA ADALAH: Sebaiknya pengendara dan penumpang selalu disiplin, tertib berlalu lintas dan selalu mentaati peraturan yang berlaku. Harus berangkat dari kesadaran dimulai dari dirisendiri dan ditularkan ke keluarga kita tercinta. Tertib dan patuh diperjalanan adalah penting karena keluarga dan kenalan menanti kedatangan kita dalam keadaan selamat, aamiin.
Sudahkah Dipertimbangkan Hal Ini?
[ HT# 156 ]
Lagi hangatnya pemberitaan tentang e-tilang yang mulai berlaku dibeberapa kota. Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar menjadi yang terdepan dalam persiapan sistem e-tilang ini. Penerapan e-tilang sebenarnya bukan cuma ada di Indonesia, Amerika sudah diterapkan sejak 2009 , Inggris, Jepang sudah diterapkan sejak 2014, Korea Selatan dan Singapura sudah diterapkan sejak 2012.
Bicara e-tilang tentu tak lepas dari peran teknologinya itu sendiri, kamera untuk merekam kendaraan yang dianggap 'melanggar' nantinya akan menangkap gambar sebanyak 4 tahapan, setidaknya empat foto screenshot bekerja dimulai dari sebelum pelanggaran, saat pelanggaran, sesudah pelanggaran, dan foto jarak dekat kendaraan yang melanggar. Kamera yang bekerja ini disebut dengan E-CCTV, yup sebuah kamera perekam yang katanya cukup canggih dan handal dalam urusan rekam-merekam suatu kejadian dijalan.
Namanya saja ciptaan manusia, tentu ada kekurangannya, seperti yang akan ane bahas soal kamera jenis E-CCTV ini, mengingat pelanggar di negara ini biasanya selalu pintar dan cerdik untuk mengelak dan mengeluarkan jurus beribu alasan, maka adakalanya menurut ane E-CCTV ini dirasa kurang maksimal bekerja, yah ini sih hanya opini ane saja belum melihat dilapangan seperti apa cara kerja, kelebihan dan kekurangan dari kamera E-CCTV ini. Berikut beberapa hal yang dalam fikiran ane perlu diperhatikan apakah E-CCTV ini mampu bekerja maksimal disituasi seperti ane jelaskan dibawah ini. Namun kalaupun point-point dibawah ini bukan menjadi alasan atau kendala sudi kiranya pihak berkepentingan bisa sekalian menjelaskan dan menambahkan di tulisan ane kali ini, nantinya akan ane pajang dipekiwan. Tidak ada maksud apa-apa, ane membuat opini ini bertujuan agar kerja e-tilang semakin maksimal, minim bahkan menjadi 'nol' pelanggaran di negara tercinta ini, aamiin.
Gelap
Kita semua tahu yang namanya situasi dalam gelap kita saja sebagai manusia memiliki keterbatasan penglihatan jarak pandang dalam keadaan gelap. Yah, meski e-cctv mungkin memiliki keunggulan melihat dalam 'gelap' tapi semaksimal apakah daya kerjanya mampu menangkap 'target' pelanggar disituasi ini.
Plat Palsu
Namanya tindak kejahatan, pelanggaran bisa terjadi dimana dan kapan saja, tak terkecuali dijalan menjadi salah satu tempat ang terbilang sering ditemukan. Nah, bagaimana petugas bisa memastikan apakah target' pelanggar itu menggunakan plat kendaraan asli atau palsu. Terkadang orang yang berniat jahat dengan sengaja memakai plat nomor palsu guna memburamkan data si pelaku. Dan kedua terkadang pemilik kendaraan yang sah pun menggunakan plat nomor palsu alias bikinan dipinggir jalan, biasanya mereka yang baru saja memiliki kendaraan 'gress' berusaha untuk 'turun ke jalan' tapi belum mempunyai plat nomor resmi.
Plat Buram
Ini mungkin hampir mirip dengan point pertama, soal keterbatasan penglihatan kamera e-cctv. Kalau ente sering berada di jalan pastinya menemukan kondisi plat nomor kendaraan yang sampai pucat, pelindung mika plat yang gelap, cetakan nomor yang kurang jelas, atau di modifikasi, dan bahkan ditambahkan aksesoris diluar standar resmi, apakah hal in sudah terfikirkan oleh petugas, sedetail apakah kamera e-cctv menangkap 'penampakkan' plat nomor ini.
Tanpa Plat
Nah, kalu ini mungkin memang si pengemudinya bermodal nekat atau memang tidak tahu kalau plat nomornya mungkin jatuh dijalan atau bagaimana. Bagaimana peran e-tiang dan petugas menyikapi ini, apakah bisa disimpulkan target' pelanggar ini siapa dan berasal dari mana?
Letak Plat
Modifikasi kendaraan memang terlihat keren dan tampil beda. Letak plat nomor kendaraan pun kadang pindah leta posisinya, ada yang nemplok di kolong spakboard, disisi body kendaraan atau hanya memiliki 1 plat saja yang kadang letaknya sulit terlihat. Bagaimana petugas mampu mendeteksi target' pelanggar ini agar tidak salah sasaran?
Ketutup Barang
Setiap kendaraan tentunya sudah diberi aturan dan batasan mengangkut barang bawaannya. Dilapangan bisa kita lihat bagaimana target' pelanggar dengan sengaja memuat barang dibatas kewajaran hingga menutupi plat nomor kendaraan. Lalu ada juga biasanya kaum ibu yang menggunakan rok panjang atau tas besar dibelakang hingga menutupi plat nomor dan lampu sein dan ada stiker yang menutup nomor plat. Dapatkah e-cctv dan petugas mengidentifikasi target' pelanggar ini?
Plat Patah/ Tekuk
Ini sebenarnya jarang terjadi dan jarang ditemukan, tapi memang benar-benar ada dijalanan. Seperti beberapa kali ane menemukan kendaraan motor yang platnya tinggal separuh saja. Ketika target' pelanggar melakukan pelanggaran bagaimana pettugas bisa menyimpulkan bahwa si 'A' adalah pelakunya. Jangan sampai salah sasaran deh ya!
Faktor X
Ane rasa teknologi e-cctv in tentunya sudah sangat matang dibuat dan digunakan dilapangan. Namun apa yang terjadi bila tiba-tiba kamera tidak bekerja mungkin karena human error, listrik padam, atau memang kameranya yang rusak dan saat itu di tkp terjadi kejadian yang luar biasa, bagaimana petugas bisa menyimpulkan siapa target' pelanggar ini?
Dari semua point diatas mengingat e-cctv adalah masih buatan manusia ane harap sih sudah difikirkan oleh pihak berwenang. Semoga in bisa menjadi bahan kajian untuk ditindak lanjuti agar kerja e-tilang dinegara ini bisa bekerja dengan maksimal. TAPI YANG TERPENTING DARI INI SEMUA ADALAH: Sebaiknya pengendara dan penumpang selalu disiplin, tertib berlalu lintas dan selalu mentaati peraturan yang berlaku. Harus berangkat dari kesadaran dimulai dari dirisendiri dan ditularkan ke keluarga kita tercinta. Tertib dan patuh diperjalanan adalah penting karena keluarga dan kenalan menanti kedatangan kita dalam keadaan selamat, aamiin.