Quote:Di China, Facebook masih diblokir hingga saat ini kecuali kota Shanghai, menyusul kerusuhan Ürümqi di provinsi muslim Xinjiang pada Juli 2009.
Ekstrimis-ekstrimis berkedok agama yang pro kemerdekaan Xinjiang saat itu diduga menggunakan Facebook sebagai jaringan komunikasi mereka, yang juga sebagai platform untuk menyebarkan kebencian (hate speech) berbuntut kerusuhan.
Kerusuhan tahun 2009 di Xinjiang, sebuah provinsi China barat, yang memakan ratusan korban jiwa telah memicu pelarangan Facebook. Pemerintah negeri tirai bambu juga membatasi akses Twitter karena jaringan sosial tersebut juga dianggap memicu kerusuhan.
Partai Komunis China secara agresif menyensor internet dan secara rutin menghapus postingan bernada kebencian serta memblokir akses ke situs web yang dianggap tidak pantas atau sensitif secara politis.
Pemerintah menuduh bahwa platform jejaring sosial telah digunakan untuk mengkoordinasikan demonstrasi dan menyebarkan hoaks yang berbahaya.
KERUSUHAN YANG DIPICU KONTEN PROVOKASI SERING TERJADI
Quote:Kerusuhan massa sering terjadi di Xinjiang disebabkan oleh ekstrimis-ekstrimis agama yang sering menghasut masyarakat dan melakukan teror bom. Salah satunya adalah kerusuhan etnis yang terjadi di tahun 2009 di mana setidaknya 197 orang meninggal dan 1.700 orang terluka.
Beijing menyalahkan ekstremis Islam sebagai "biang kerok" pertumpahan darah dalam kerusuhan tersebut namun para ahli percaya bahwa hal itu juga didorong oleh kekerasan dari pihak berwenang saat memperlakukan minoritas etnis asli Xinjiang, Uighur.
Ribuan tentara terlihat tumpah ke jalan-jalan di salah satu kota paling penting di China ini untuk kedua kalinya dalam waktu lebih dari seminggu setelah kerusuhan berdarah itu. Seorang pemimpin partai Komunis senior bahkan menyatakan "serangan habis-habisan" terhadap terorisme di wilayah yang dilanda kekerasan tersebut.
Lebih dari 10.000 pasukan penembak jitu berkumpul di jantung kota Urumqi, ibu kota Xinjiang, yang merupakan rangkaian unjuk kekuatan anti-teror China.