Banyak Ritel Besar Yang Tutup, Apa Yang Terjadi?

Ritel Banyak yang Tutup, Bagaimana Kondisi Perekonomian Indonesia?


Beberapa ritel berguguran seperti gerai 7-Eleven yang menutup seluruh cabangnya di Indonesia.

PT Matahari Department Store untuk beberapa cabang di Bandung sudah terdengar kabar akan tutup.

Kemudian ada lagi Lotus Department Store dan Debenhams yang akan ditutup oleh PT Mitra Adi Perkasa Tbk pada akhir bulan Oktober dan akhir tahun ini.

Beberapa cabang Indomaret dan Alfamart di Kabupaten Bandung hampir semuanya tutup.


  Apa yang sedang terjadi tentang kondisi Ekonomi RI?

Quote:Ritel Banyak yang Tutup, Bagaimana Kondisi Perekonomian Indonesia?

Sadarkah anda bahwa konsumen terbesar di perkotaan yang sering disebut generasi milenial terjadi pergeseran perilaku berbelanja!
Generasi milenial lebih banyak yang beralih untuk berbelanja online.

Kemacetan yang menyebabkan beberapa orang malas untuk berbelanja di pusat perbelanjaan salah satunya ritel konvensional.

Secara sederhananya begini GanSis "kalo tutup, berarti gak laku".
Maka dari itu perbelanjaan ritel sudah banyak yang berjualan _online_ seperti KlikIndomaret.
Kalo enggak ngikutin perubahan jaman, perusahaan ritel belum siap merugi!
Faktanya sekarang sudah seperti itu!

Di atas yang saya sebutkan hanya beberapa nama tempat belanja yang besar, masih ada juga lainnya yang dikabarkan udah mulai efisiensi habis-habisan.

Lalu bagaimana nasib Toko kecil-kecilan yang enggak waralaba?

Mau enggak mau harus bisa ngikutin kebutuhan masyarakat yang semakin fluktuatif.

Tapi untuk beberapa daerah yang belum banyak menggunakan ponsel pintar atau ekonomi menengah kebawah akan ngerasain imbasnya tren belanja online

Simpelnya nih, orang yang mampu belanja online harus punya ponsel pintar yang harganya paling murah kisaran Rp 1.000.000/unit. Belum ditambah harus isi paket internet bulanan.
Daripada buat beli yang begitu, lebih baik buat belanja kebutuhan pokok saja!

Maka dengan perubahan trend belanja seperti ini, hanyalah orang yang menengah ke atas saja yang terlibat!

Belum lagi belanja online yang kebanyakan bayarnya pake ATM, apakah seluruh masyarakat punya ATM?
Tetap saja belanja pake uang cash lebih banyak diminati..

Lalu, belanja online lebih sering jadi gaya hidupnya anak muda.
Generasi past (orang tua) enggak semuanya ngerti dan mau belanja lewat aplikasi pintar.
Jadi, enggak akan ngaruh banyak kok! Yang lebih banyak terlibat hanya anak-anak jaman now!

Kesimpulannya, mengenai banyak tutupnya perusahaan ritel (secara mikro) engga bakal berpengaruh banyak ke seluruh daerah.
Enggak semua anak jaman now udah pake ponsel pintar!
Enggak semua daerah internetnya lancar!
Enggak semua orang mau bayar pake ATM karena enggak punya atau engga mau bayar biaya administrasi.