Jauh sebelum ditemukannya kondom, pil penunda kehamilan, dan alat kontrasepsi modern yang ada pada jaman modern, para pendahulu kita telah memanfaatkan beberapa bahan dan alat-alat yang digunakan untuk menghindari pembuahan pada saat berhubungan seksual. Ya walaupun beberapa cara yang mereka pakai ternyata terbukti tidak dapat mencegah kehamilan.
Beberapa cara pencegahan kehamilan yang pernah dipraktikan oleh generasi pendahulu kita banyak yang aneh. Yang akan agan dan sista sekalian temui dalam daftar dibawah ini tidak untuk dicontoh ya karena kemungkinan bahkan bisa membahayakan kesehatan kita. Berikut daftarnya:
Spoiler for 1. Kotoran buaya:
Salah satu temuan bahan kontrasepsi yang paling kuno, menurut penelitian masyarakat Mesir Kuno telah menggunakan kotoran buaya, tapi bukan buaya darat ya, sebagai salah satu bahan untuk pencegah kehamilan sejak 1850 tahun sebelum masehi. Dalam Ramesseum Papyrus, sebuah tulisan medis Mesir kuno, tertulis rekomendasi untuk meggunakan kotoran buaya sebagai alat kontrasepsi.
Masyarakat Mesir kuno percaya bahwa kotoran buaya dapat mebuat pembatas untuk mencegah sperma masuk ke rahim wanita. Kepercayaan ini diduga berkembang karena buaya dianggap sebagai hewan yang diasosiasikan dengan Set, dewa Mesir kuno yang dipercaya mengatur hal-hal yang berhubungan dengan aborsi dan keguguran.
Spoiler for 2. Testikel berang-berang yang dikeringkan:
Masyarakat Amerika Utara jaman dahulu kala memanfaatkan testikel berang-berang yang dikeringkan untuk pencegah kehamilan. Caranya adalah dengan membuat minuman dari testikel berang-berang kering yang dilarutkan kedalam alkohol dan kemudian diminum. Kebenaran mengenai khasiat minuman tersebut belum dapat dibuktikan, tetapi yang pasti kepercayaan masyarakat ini berhasil mengurangi populasi berang-berang di Amerika Utara.
Spoiler for 3. Merkuri:
Kalau yang ini sangat tidak dianjurkan untuk dicoba ya agan dan sista yang budiman. Merkuri adalah salah satu bahan yang digunakan untuk pembuatan racun arsenik dan beberapa racun lain. Bahkan kalian pernah dengar kan kaskus Minamata dimana banyak masyarakat disana yang sampai meninggal karena keracunan merkuri yang terkandung dalam ikan-ikan yang hidup di perariran yang terkontaminasi merkuri.
Masyarakat China kuno diketahui menggunakan merkuri sebagai bahan yang dipakai untuk mencegah kehamilan. Banyak wanita China jaman dahulu, kebanyakan adalah selir-selir, meminum merkuri agar tidak hamil ketika berhubungan seksual dengan lelakinya. Merkuri memang terbukti dapat menyebabkan kemandulan, tetapi merkuri juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak, gagal ginjal, dan tak sedikit kematian yang disebabkan oleh kandungan merkuri di dalam makanan atau minuman.
Spoiler for 4. Kapas:
Masyarakat Jiangxi di China dahulu kala diketahui selalu memasak makanan dengan menggunakan minyak kapas, dan biasanya wanita disana tidak memiliki anak. Oleh karena itu dipercayai bahwa minyak kapas dapan digunakan sebagai bahan pencegah kehamilan. Selain di negeri tirai bambu, masyarakat Amerika Serikat, terutama budak wanita pada masa itu banyak mengunyah akar tanaman kapas untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Spoiler for 4.Coca Cola:
Sekitar tahun 1950 dan 1960an, Coca Cola populer digunakan oleh masyarakat Amerika Serikat sebagai alat kontrasepsi, hal ini dikarenakan karena mahalnya harga pil dan alat kontrasepsi yang dijual di masyarakat. Peneliti dari Harvard telah mengetes keampuhan minuman berkarbonasi ini dengan mencampurkannya ke cairan sperma dan membuktikan bahwa cairan ini ampuh membunuhi sel-sel sperma. Tapi beberapa peneliti telah mengemukakan bahwa penggunaan Coca Cola sebagai alat pencegah kehamilan tidak sehat untuk dilakukan karena cairan ini tidak hanya akan membunuh sel sperma akan tetapi juga bakteri-bakteri baik dan dapat juga menyebabkan infeksi. Cairan soft drink juga terbukti dapat mengikis lapisan dalam vagina yang bisa memperbesar peluang tertular penyakit seksual.
Spoiler for 5.Kondom jaman dahulu kala:
Sekitar tahun 1400-an, peradaban manusia telah mengenal konsep penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi. Akan tetapi pada jaman itu, usus binatang, khususnya yang berasal dari domba maupun kambing, yang dijadikan bahan pembungkus alat vital pria ketika melakukan hubungan seksual. Masyarakat Romawi kuno juga diketahui telah mengenal konsep penggunaan kondom dengan menggunakan bahan serupa ataupun dengan menggunakan linen. Di China dan Jepang, hal ini juga banyak dipraktekan dengan menggunakan bahan sutera, kertas minyak, maupun usus domba untuk menutupi bagian kepala alat vital pria. Bahkan di jepang beberapa diketahui menggunakan tempurung penyu ataupun tanduk binatang untuk menutupi alat vital pria.
Sekali lagi TS sarankan untuk tidak mencoba memakai bahan-bahan diatas ya, karena beberapa khasiatnya belum terbukti dan juga beberapa justru dapat membahayakan kesehatan kita semua.