Quote:
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma'aruf Amin, mengkritik bisnis ritel waralaba seperti Indomaret dan Alfamart yang menjamur di setiap sudut wilayah di Indonesia.
Kritik tersebut disampaikan Ma'aruf saat menghadiri Grand Launching Hari Santri 2017 di Kantor PBNU. Ia mengatakan menjamurnya bisnis tersebut berdampak pada semakin melemahnya ekonomi umat di Indonesia.
"Ekonomi umat sudah melemah. Warung-warung pada roboh karena adanya Alfamart, Indomaret," ujarnya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Ma'ruf berharap jumlah Alfamart dan Indomaret dapat ditekan dengan bisnis serupa yang diberdayakan umat sendiri, seperti Umatmart, Hamdalahmart, dan Basmalahmart yang sudah berjalan di lingkup pesantren.
"Karena itu ke depan ini harus diganti itu. Yang sudah ada biar saja. Tapi nanti yang banyak jangan Alfamart atau Indomaret. Tapi Umatmart, Basmalahmart, dan Hamdalahmart," jelasnya.
"Ini yang harus kita bangun. Ada penguatan dan pemberdayaan karena sekarang ini kita mengalami era yang baru,"lanjut Ma'aruf.
Ma'aruf menambahkan, pengembangan ekonomi umat harus berasal dari pesantren, seperti sejumlah program pemberdayaan yang telah terealisasikan sejauh ini.
"Dan pusat pembangunan itu harus ada di pesantren. Kita mulai karena itu pesantren harus jadi pusat pemberdayaan ekonomi umat. Saat ini ada program pemberdayaan. Ada juga pabrik roti mini, ada Hamdalahmart, Umatmart dan Basmalahmart," jelas Ma'aruf.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma'aruf Amin, mengkritik bisnis ritel waralaba seperti Indomaret dan Alfamart yang menjamur di setiap sudut wilayah di Indonesia.
Kritik tersebut disampaikan Ma'aruf saat menghadiri Grand Launching Hari Santri 2017 di Kantor PBNU. Ia mengatakan menjamurnya bisnis tersebut berdampak pada semakin melemahnya ekonomi umat di Indonesia.
"Ekonomi umat sudah melemah. Warung-warung pada roboh karena adanya Alfamart, Indomaret," ujarnya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Ma'ruf berharap jumlah Alfamart dan Indomaret dapat ditekan dengan bisnis serupa yang diberdayakan umat sendiri, seperti Umatmart, Hamdalahmart, dan Basmalahmart yang sudah berjalan di lingkup pesantren.
"Karena itu ke depan ini harus diganti itu. Yang sudah ada biar saja. Tapi nanti yang banyak jangan Alfamart atau Indomaret. Tapi Umatmart, Basmalahmart, dan Hamdalahmart," jelasnya.
"Ini yang harus kita bangun. Ada penguatan dan pemberdayaan karena sekarang ini kita mengalami era yang baru,"lanjut Ma'aruf.
Ma'aruf menambahkan, pengembangan ekonomi umat harus berasal dari pesantren, seperti sejumlah program pemberdayaan yang telah terealisasikan sejauh ini.
"Dan pusat pembangunan itu harus ada di pesantren. Kita mulai karena itu pesantren harus jadi pusat pemberdayaan ekonomi umat. Saat ini ada program pemberdayaan. Ada juga pabrik roti mini, ada Hamdalahmart, Umatmart dan Basmalahmart," jelas Ma'aruf.