Berbicara mengenai kuliah, semua orang yang kuliah pasti pengennya cepet lulus. Nah, kalau sudah lulus, apa sih yang di harapkan selain segera mendapatkan pekerjaan. Tapi, sebenarnya, hidup yang sesungguhnya baru di mulai saat kita berkerja. Kadang apa yang kita harapkan gak sesuai dengan ekspektasi saat kita kuliah dulu. Mulai dari cari kerjaan yang susah, kerjaan gak sesuai dengan keinginan dan juga passion de el el.
Tapi semua ini tentu bisa kita lalui jika kita mendapat dukungan dari orang - orang terdekat kita. Mulai dari teman, sahabat, keluarga termasuk orang tua.
Tapi apa jadinya jika ternyata orang - orang di sekitar kita tersebut juga gak mendukung pekerjaan yang kita dapatkan dan malah justru meremehkannya?
1. Semangat mengendur kalau ingat pekerjaan kamu nggak dianggap
Seperri layaknya karyawan pada umumnya, ketika berangkat kerja dirimu harus selalu semangat agar selama di tempat kerja dapat produktif. Sayangnya, hal itu bisa menghilang begitu saja ketika mendengar cibiran dari orangtua yang melepas kepergianmu berangkat kerja.
Semangat yang sudah kamu kumpulkan sejak bangun tidur langsung mengendur dan diganti sama rasa lemas yang menyelimuti diri. Hal ini pun berpengaruh terhadap kinerjamu. Ente jadi kurang bersemangat dan lemas dalam bekerja.
2. Biarpun, posisi dalam pekerjaan udah tinggi, tapi kalau dari awal diremehkan tetap aja nggak ada bedanya
Siapa yang tidak senang ketika berhasil naik jabatan atau berprestasi di kantor? Meski sebenernya tidak cinta dengan pekerjaan atau kantormu, paling nggak ente akan cukup senang saat hal itu terjadi. Kamu jadi lebih bersemangat bekerja dengan posisi baru dan prestasi yang ente dapatkan.
Tapi, lagi-lagi hal itu mudah terganti karena tak adanya dukungan dari orang terdekat. Orangtua, pacar, saudara, dan teman-teman acuh pada hal yang cukup membanggakan itu. Mereka tak merasa bahwa itu menggembirakan, karena mereka menganggap kalau itu biasa saja dan tidak memberikan efek apapun pada hidupmu. Yah, lagi-lagi perspektif ini tidak berubah karena sejak awal mereka meremehkan pekerjaanmu. Jadi, tak ada bedanya.
3. Kadang pengen cari kerjaan lain, walau nggak mudah dan belum tentu juga ente nyaman
Cari kerja itu pasti nggak gampang karena tentu akan bersaing dengan ribuan orang. Belum tentu juga pekerjaanmu nanti dapat membuatmu nyaman. Kalau enggak, ente bakalan ngerasa sangat berat menjalaninya. Karena dalam bekerja yang dipertimbangkan bukan hanya dari segi jobdesk, gaji, dan lokasi saja, tapi juga kehangatan yang terjalin terhadap sesama rekan kerja maupun atasan. Banyak kekhawatiran yang bakal ente rasain saat mau mencari pekerjaan lain. Kamu jadi bimbang antara menuruti keinginan orang lain atau bertahan beberapa waktu lagi di tempat kerja sekarang sambil meningkatkan skill dan memikirkan pekerjaan yang lebih baik.
4. Ente bakal jadi suka bingung sendiri, kerjaan yang sekarang sudah cocok apa belum sih?
Banyak dapat cibiran ternyata sukses bikin ente galau. Kamu jadi bingung kalau pekerjaan terbaik dan dream job itu sama atau nggak? Menyortir omongan orang yang datang terus membuat pikiramu jadi kacau dan tak tahu harus melakukan apa. Ujung-ujungnya ente malah jadi bingung sendiri memikirkan nasibmu di masa depan. Waktumu jadi habis untuk begitu saja.
5. Tapi satu hal yang pasti, ente mesti banyak bersyukur karena di luar sana ada banyak orang yang ingin bekerja sepertimu.
Memikirkan cibiran orang yang berdatangan memang tak ada habisnya. Waktu yang ente miliki banyak yang terbuang, padahal ente masih punya banyak hal-hal yang bisa dikerjakan. Ente wajib untuk tetap bersyukur dengan keadaan saat ini. Di balik penghasilanmu yang masih sedikit, lokasi kantor yang jauh, atau pekerjaanmu sering diremehkan, kenyataannya ente berhasil hidup mandiri. Ente kudu berbangga hati punya kerjaan yang setiap bulan bisa ngasih gaji dan skill yang bermanfaat buat ke depannya. Lagipula, di luar sana ada banyak orang yang ingin sepertimu. Jadi, saat ini bersyukur saja ya!
Menuruti perkataan orang lain memang kagak akan pernah habisnya. Ente bakal selalu merasa tak tenang dan menjalani aktivitas pun jadi terganggu. Ujung-ujungnya ente bakal jadi nggak nyaman sendiri sama hidupmu. Selagi masih muda, ente masih punya kesempatan meraih mimpi di depan mata.
Tak ada salahnya sih mempertimbangkan perkataan orang, asal jangan jadikan tolok ukur untuk mengetahui masa depan cerahmu. Karena sejatinya yang tahu dirimu akan bahagia dan menjalaninya di masa mendatang adalah ente sendiri.